Mengitari kawasan masjid Harram kita dihadapkan ada bangunan berarsitektur modern. Kemegahan masjidnya yang dikeliling pagar hijau tinggi nan kokoh, dibatasi olehbangunan hotel megah bertaraf internasional. Sulit membayangkan bahwa bangunan tersebut awalnya merupakan tempat tinggal keluarga Nabi dan para sahabatnya.
Menurut sejarawan di sekitar masjid terdapat 9 rumah para istri Rasullulah SAW, 50 rumah sahabat, shufah, saqifah bani saedah, mushola janaiz dan baqi. Nabi dan ke 9 istrinya menepati sebelah Timur Masjid Nabawi. Perkampungan tersebut sudah ratusan tahun yang lalu menghilang. Yang masih tersisa adalah pemakaman baqi.
Di komplek makam baqi, bersemayam sekitar 10 ribu jenazah sahabat dan orang-orang yang dikasihi Nabi Muhammad. Di antara sahabat itu, adalah Khalifah ketiga Usman bin Afan, paman Nabi Abbas bin Abdullah, putera dan puteri Nabi : Fatimah, Qasim, Abdullah, Ibrahim, Ruqayyah, Zainab, Umi Kaltsum, dan cucu Nabi Hasan bin Ali, Husein bin Ali (meski hanya kepalanya saja), Imam Ja'far Shadiq, serta ibu susuan Nabi, Halimatus Sa'diyah. Selain itu, isteri-isteri nabi seperti Siti Aisyiah, Umi Salamah, Juariah, Jainab, Sofiyah, Hafsah Binti Umar Bin Khatab dan Mariyah Kibtiyah, kecuali Siti Khadijah (dimakamkan di Ma'la - Mekah) dan Maimunah (dimakamkan di Za'mum).
Perkuburan baqi terletak 30 m di sebelah timur masjid Nabawi. Hampir tak ada batas antara pelataran masjid Nabawi dengan pelataran makam baqi kecuali lantai marmer dan pagar jeruji berwarna kehijauan. Konon, dahulu kala Baqi dan Masjid Nabawi merupakan wilayah yang berbeda yang dipisahkan oleh wilayah bernama Harratul Aghwat. Di situlah dulu, pelayan dan penjaga masjid tinggal. Namun seiring perluasan Masjid Nabawi, wilayah itu hilang hingga akhirnya menjadi ruang terbuka.
Baqi berarti sebidang tanah lembut tanpa batu dan kerikil. Tanah semacam ini paling baik untuk lokasi kuburan, padahal jarang ada di Madinah. Komplek pemakaman tersebut dikelilingi tempok tinggi 2 tingkat. Pada tingkat atas, tembok tersebut diselingi jeruji besi yang memungkinkan orang yang ziarah dapat melihat keadaan dalam komplek Baqi. Berbagai jamaah dari berbagai negeri tampak berkelompok dan dengan takjim menunduk memanjatkan doa bagi pejuang-pejuang islam yang mendamping Rasullulah menegakkan agama Allah.
Seringnya baqi diziarahi para jamaah haji maupun umroh, membuat komplek pemakaman ini menjadi sangat terawat. Di sekeliling makam, terdapat batas berupa tembok yang bagian atasnya berjeruji.
Sebenarnya komplek pemakaman Baqi ini terdiri dari dua bagian. Yaitu Baqi lama dan Baqi Ghargad. Namun ada ada sejumlah ulama yang berpendapat bahwa Baqi Ghargad juga merupakan Baqi Lama tempat bersemayam ahlibait Nabi.
Baqi Ghargad merupakan bagian Baqi yang ada sekarang, yang terus mengalami perluasan hingga mencapai 138 ribu meter persegi. Lokasi pemakaman ini dikelilingi tembok sepanjang 1.724 meter dan tinggi 4 meter.
Sekarang ini siapapun yang meninggal di Madinah dimakamkan di sini termasuk jamaah umrah dan haji. Keistimewaan pemakaman ini adalah bahwa Nabi SAW pernah berdoa bahwa siapa pun yang dimakamkan di sini akan diampuni dosanya oleh Allah SWT.
Tembok pembatas pemakaman dipertinggi sehingga mencapai empat meter dengan panjang keseluruhan 1.724 meter. Tembok itu dilapisi marmer dan ornamen khusus dari besi sehingga tampak seperti jeruji yang indah. Pemakaman Baqi juga diberi gerbang yang cantik serta teras yang memungkinkan jamaah berziarah dari luar.
Kuburan di Baqi berbeda dengan kuburan di negara kita, yang semakin tinggi kedudukan seseorang, maka semakin bagus perkuburannya. Baqi hanyalah pekuburan yang ditandai dengan sebuah batu sebagai nisan. Pemandangan ini terekam jelas ketika bus kami lewat disamping areal pekuburan. Memang hanya kaum laki-laki yang diperbolehkan masuk setelah shalat subuh, sedangkan wanita cukup melihat di luar saja.
Bahkan dari buku yang kubaca, takala Fatimah Az Zahra meninggal, sesuai dengan wasiatnya suaminyalah yang memandikannya dan mengapaninya bersama Asma binti umais. Ketika malam semakin senyap dan mata-mata telah terpejam, Ali bin Abu Thalibm Abbas, Fadhl bin Abbas dan Rabi membawa keluar jenazah Fatimah diiringi Hasan, Husain, Aqil, Salman, Abu Dzar, Miqdad, Buraidaj dan Ammar. Ali senndiri yang turun ke liang lahat, memegang putri Rasullulah, memiringkannya dan berkata : ”Wahai bumi, aku titipkan titipanku kepadamu, ini adalah putri Rasullulah.
Bismillahirahmanirrahiim...dengan nama Allah dan agama Rasullulah Muhammad bin Abdullah, aku serahkan pada yang lebih pantas bagimu dari padaku”. Setelah itu tanah kuburan diratakan. Imam Ali begitu bersedih kehilangan istri yang rela berkorban menanggung segala penderitaan dan kesulitan demi dirinya. Seraya mengarahkan pandangan ke makam Rasullulah, Ali kembali berkata ”Salam dariku wahai Rasullulah, salam dari putrimu, kecintaanmu, hiasan matamu, penziarahmu dan bukti (kehadiran) mu di bumi dengan kedudukanmu. Allah SWT memilihnya untuk cepat menyusulmu”. Di dekat kuburan itu dibuatkan 7 kuburan lainnya sehingga liang lahat yang menyimpan jasad Fatimah RA tidak diketahui secara pasti kecuali mereka yang mendampingi Ali bin Abu Thalib menguburkannya.
Takala suamiku naik tangga untuk mencapai dinding atas pemakaman baqi, aku memilih berdoa di bawahnya saja. “Salam bagimu wahai putri Rasullulah, salam bagimu wahai manusia suci, ibu kaum muslimin, penghulu para wanita dan insan illahiah, semoga Allah SWT akan menempatkanmu pada tempat termulia bersama Ayahandamu di sisiNya. Salam kepada kalian penghuni rumah golongan beriman. Semoga Allah SWT memberikan apa yang dijanjikan, pada waktu esok yang ditunda. Kami Insya Allah akan menyusul. Ya Allah ampunilah penghuni Baqi Ghargad”.
Salam aku lanjutkan buat Ustman bin Affan “Salam bagimu wahai pemilik 2 cahaya, yang telah membiayai bala tentara pada masa perang yang sulit dengan harta bendanya, yang menghimpun al Qur’am dalam suatu lembaran yang tersusun. Mudah-mudahan Allah memberikan imbalan yang berlipat ganda”.
Terakhir kusampaikan salam buat seluruh jasad penghuni baqi. “Ya Allah ampunilah ahli baqi al gargad”.
Minggu, 24 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar