Selain Siti Khadijah, istri nabi yang dimakamkan di sekitak Makkah adalah Maimunah. Pemakamannya terletak di Sarif, sekitar 20 km jalan hijrah ke Makkah. Tepatnya di sebelah kanan jalan. Sarif menjadi tempat pernikahan Nabi dengan Maimunah Al Hilaliyah RA pada tahun 7 H. Di sarif jugalah wanita mulai ini meninggal dan dimakamkan pada 51 H.
Kami menziarahinya pada malam menuju Madinah. Temboknya persis di pinggir jalan raya, membuat kami berdiri berdempetan ke dinding untuk menghindari kendaraan yang lalu lalang dengan kencang. Namun hal tersebut tidak mengurangi kehususan dalam mendoakan istri junjunan kita ini.
Maimunah sangat mencintai Islam, kendati harus berselisih paham dengan suaminya golongan kafir quraisy yang kemudian menceraikannya. Ketika Nabi beserta rombongan tiba untuk melakukan ibadah haji, seluruh penduduk Makkah melarikan diri ke bukit-bukit. Mereka tidak sanggup dan tidak rela melihat kotanya didatangi Nabi dengan begitu gegap gempita. Namun Maimunah termasuk yang mendengatkan teriakan talbiyah dengan hidmat. Didorong rasa cintanya terhadap Islam Maimunah menawarkan diri untuk bergabung dalam rumah tangga nabi. Allah SWT mengabadikannya dengan menurunkan ayat : “...dan wanita mukminah yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau menikahinya, sebagai pengkhususan bagimu (Muhammad), bukan untuk semua orang mukmim...”(Qs Al Ahzaab ayat 50)
Kami berdoa buat wanita yang taat, setia, ikhlas dan senantiasa menjaga silaturahmi. Sepeninggal Nabi, Maimunah masih hidup selama 50 tahun. Sebagaimana layaknya wanita mulia, beliau mengamalkan ajaran yang ditinggalkan nabi sampai Allah memanggilnya kembali. Dan di akhir hidupnya perempuan shaleh ini berwasiat agar dikuburkan di tempat ia dinikahi Nabi. Hanya 10 menit kami disana, asap tebal buangan kendaraan membuat kami tak sanggup berdiri lama-lama di pinggir jalan. Akhirnya, ditingkati raungan suara kendaraan kami meninggalkan tempat terbaringnya jasad salah satu wanita yang dicintai dan mencintai Nabi.
Semoga Allah memberikan tempat yang terhormat bagi ummul mu’minin yang terang-terangan memproklamirkan keislamannya di saat semua orang menyembunyikan semuanya.
Kamipun beranjak meninggalkan Makkah menuju Madinah Al Munawaroh.
Minggu, 24 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar