Minggu, 24 Oktober 2010

Haji 2006 - Mekkah,Kota Yang Berlimpah Berkah…

Bus yang membawa kami dari bandara King Abdul Azis berjejer rapi. Kuli-kuli berbadan tegap sigap mengangkat kopor-kopor jamaah yang menggelembung. Dengan sekali angkat, kopor-kopor tersebut tersusun rapi di bagasi bus. Seorang petugas mengumpulkan paspor kami dalam satu tempat. Dengan diawali ucapan basmallah bus bergerak menuju Makkah Al Mukarommah. Sepanjang jalan kami melafadzkan talbiyah secara bersama-sama.
Beberapa kali bus harus melewati penjagaan. Petugas yang tadi mengumpulkan paspor turun dan menunjukkan identitas seluruh rombongan kepada penjaga. Kami menunggu di mobil sampai pemeriksaan selesai dan melanjutkan perjalanan.

Bus kembali berhenti di tempat mirip pom bensin. Seorang pemuda berkulit hitam naik dari pintu depan, menyampaikan salam dan mengucapkan beberapa patah kata Arab yang sulit dipahami. Dari senyum yang memamerkan sederet gigi putihnya, kelihatannya ingin menunjukkan keramahannya. Selanjutnya ia menghitung jumlah penumpang bus. Satu pemuda lagi menyusul dengan membawa dus-dus besar. Keduanya membuka dus dan membagikan satu dus snack dan sebotol air zamzam kepada jamaah. Isi dus snack lumayan berjejal; roti, crackers, sebungkus kacang dan dodol kurma. Seperti juga yang lainnya, aku segera mencicipi dodol kurma, rasanya legit dan manis. Rada asing sih tapi cukup nikmat di lidah. Kelak...dengan makanan ini kami terhindar dalam kelaparan di Muzdalifah.



Bus menyusuri jalan yang lengang. Terik matahari membakar jalanan. Badan bus yang tinggi dan dilengkapi AC membuat kami tetap merasa sejuk. Bus terus melintas melewati bukit-bukit batu. Sesekali di balik batu menyembul segerombolan ternak. Allah SWT kembali menunjukkan kebesaranNya, dalam gurun pasir yang serba gersang, ternak tersebut tampak terurus dan gemuk-gemuk. Gembalanya bukan anak kurus bertopi caping dan duduk mencangkung di atas ternaknya, yang ada seorang lelaki tegap sibuk menghalau ternak dalam sebuah mobil mewah bermerk Cherokee atau Land Cruiser.

Dalam hitungan satu Jam bus sampai di areal yang kembali menampakan rumah-rumah kotak khas Arab dengan tempelan pembuangan air AC. Aku mengedarkan pandangan mencari rumah yang bentuknya beda. Ternyata tidak kutemukan rumah bergaya spanyol yang berhiaskan pilar-pilar besar, apalagi rumah bergaya country yang terbuat dari kayu lengkap dengan gemericik air disela-sela tumbuhan.

Kota Makkah berada 300 m dari permukaan laut. Letaknya di bagian Barat Kerajaan Arab Saudi di tanah Hijaz. Pusat kota Makkah dikelilingi oleh gunung-gunung terutama di sekitar masjidil Harram. Dataran rendah di sekitar ka’bah disebut Batha. Sebelah Timur terdapat perkampungan Ma’la, tempat dimana Rasullulah lahir dan menetap sampai beliau hijrah ke Madinah. Di Barat Daya masjid terdapat daerah yang bernama Misfalaah.



Bus tiba di persimpangan, tampak papan penunjuk jalan membelah jalan. Penunjuk tersebut bertuliskan Arab dan berbahasa Inggris. Papan tersebut merupakan penunjuk batas wilayah suci. Sekitar Masjid Harram dan teritory sekitar Makkah memang dikenal sebagai daerah terlarang untuk orang Non-Muslim. Batasannya, sebelah utara Masjid Harram sekitar 7 km, selatan sekitar 13 km dan arah barat sekitar 21 km. Sampai tahun 8H non Muslim masih boleh memasuki Makkah, setelah turun Surat At-Taubah ayat 28 kota ini terlarang untuk Non Muslim.

Memasuki kota Makkah, Ketua Rombongan mulai membimbing doa dan mengumandangkan talbiyah kembali. Hati semakin bergemuruh, dada terasa disesaki keharuan. Aura keutamaan kota Makkah terasa menjalar ke sekujur tubuh. Sambil memandang takjub ke sekeliling, tak henti hati mengucap doa “Ya Allah SWT, kota ini adalah tanah harramMu dan tempat yang aman. Maka hindarkan daging, darah, rambut, bulu dan kulitku dari neraka. Amankanlah aku dari siksaMu pada hari Engkau membangkitkan kembali hamba-hambaMu. Masukanlah aku ke dalam golongan auliaMu dan ahli tha’at padaMu”.

Tak terasa linangan air mata, mengalir perlahan wujud keharuan yang bercampur dengan rasa syukur karena sampai di tanah yang paling dirahmati Allah SWT dan dicintai oleh junjunan kita Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Makkah bermula ketika Nabi Ibrahim AS. menerima perintah dari Allah SWT supaya meninggalkan anaknya Nabi Ismail AS. dan isterinya Siti Hajar di sebuah gurun yang kering kontang. Selepas Nabi Ibrahim AS meninggalkan isteri dan anaknya beliau kembali ke tempat asalnya.


Di Makkah jugalah Nabi Muhammad SAW dilahirkan dan pertama kalinya menyampaikan ajaran Islam kepada penduduk sekitarnya. Namun penduduk Makkah banyak yang menentang, atas perintah Allah SWT maka Rasulullah SAW hijrah ke Madinah pada 622 M. Kendati demikian Makkah tetap menjadi kota yang dicintai Nabi. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Adi bin Al Hamra, beliau mendengar Rasullulah SAW yang sedang berada di untanya di Hazwarah yaitu pasar yang tempatnya tepat berada di halaman rumah Ummu Hani yang kemudian masuk dalam kawasan masjidi Harram : “Demi Allah SWT, sesungguhnya engkau (Makkah) adalah bumi Allah SWT yang paling baik dan tanah yang paling dicintai Allah SWT. Andaikan aku tidak diusir darimu, niscaya aku tidak akan meninggalkannmu”.


Sampai sekarang, takala Nabi sudah ribuan tahun meninggal dunia, kecintaan kaum muslimin terhadap Makkah tidak berkurang. Talbiyah, takbir dan tahmid sebagai bukti kecintaan muslimin kepada Allah SWT senantiasa bergema selama 24 jam. Kota ini menjadi pusat dimana 5 milyar muslimin, minimal 5 kali sehari, bersujud menghadap Allah dan mengakui keesaanNya dan mengakui RasulNya. Subhanallah....

0 komentar:

Posting Komentar