Kami keluar dari area thawaf menuju kran air zamzam yang terpasang di tembok pembatas masjid dan areal thawaf. Di dalam masjid, air zamzam tersimpan dalam galon yang berjejer. Satu barisan berisi 5 atau 6 galon air zamzam. Setiap galon memiliki satu kran air. Di pinggirnya tersedia setumpuk gelas plastik. Jika gelas habis pertugas cleaning service siap menambahnya dengan tumpukan yang baru.
Sesuai dengan adab meminum air zamzam, kuambil gelas plastik putih dengan tangan kanan, tangan kiri memencet kran dan mengisi seperlunya. Dengan didahului membaca basmallah, aku mereguknya pelan-pelan dan menahan nafas, kemudian diakhiri hamdallah.
Kubaca do’a sebagaimana yang diajarkan pada setiap manasik, kuresapi maknanya, terasa lengkap do’a yang dipanjatkan dalam setiap tegukan air ini. ”Ya Allah aku mohon padaMu, ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rizqi tang luas dan kesembuhan dari segala penyakit dan kepedihan dengan rahmatMu ya Allah Tuhan Maha Pengasih dari segenap yang pengasih”.
Air zamzam mengalir di tenggorokan menghapus dahaga dan mengganti energi yang terkuras menjalankan thawaf. Sungguh tidak dapat dikalkulasi dengan akal, apabila Allah SWT sudah berkehendak. Di tanah yang bergurun pasir, di lembah yang terdiri dari gunung batu, Allah memberikan kota Makkah air zamzam yang berlimpah ruah dan berlimpah manfaat. Dalam jumlah sungguh tak terbatas, dalam manfaat yangtak ternilai, jutaan manusia meminumnya, membekalnya ke negeri masing-masing, namun tanah yang tandus ini tetap mengeluarkan air yang bening ini tanpa henti.
Ditilik dari riwayatnya, air zamzam merupakan hadiah dari Allah SWT atas kecintaan Siti Hajar terhadap sang buah hatinya Nabi Ismail AS. Perjuangannya untuk memenuhi dahaga sang bayi kecil dilakukan dengan berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah selama 7 kali. Kemudian Allah SWT mengutus malaikat Jibril yang menggepakan sayapnya pada tanah sampai keluar mata air yang kemudian diciduknya untuk diberikan kepada sang anak-anak yang meronta karena kehausan.
Konon ketika kesucian ka’bah mulai tercemari oleh kemusyrikan, sumur Zamzam pernah hilang sehingga tidak diketahui oleh siapapun dalam beberapa abad. Sampai suatu massa dimana Abdul Mutthalib (kakek nabi) memangku jabatan sebagai pemberi makan dan minum jemaah haji didatangi suara gaib dalam mimpinya : ”Galilah Thayyibah (sumber kebaikan)”. Mimpi itu berulang sampai tiga kali. Dan pada mimpi yang terakhir, orang yang datang itu menyuruhnya menggali Zamzam.
Ketika Abdul Mutthalib meminta penjelasan apa yang dimaksud dengan Zamzam, orang tersebut hanya berkata : ” Yaitu sumur yang tidak pernah kering airnya dan tak pernah habis, engkau dapat memberi minum berapapun jumlah jemaah haji”. Atas perintah tersebut, selama 3 hari Abdul Mutthalib menggalinya hingga menemukan sebuah sumur. ”Inilah Sumur Ismail”, ujarnya kemudian bertakbir. Setelah itu air zamzam, keluar dengan suburnya, menjadi penyegar tanah makkah yang gersang.
Sumur Zamzam terletak kira-kira 11 m dari Ka’bah. Berdasarkan penelitian dibuktikan bahwa mata air sumur Zamzam dapat memompa air antara 11 sampai 18,5 air/detik. Dalam hitungan permenitnya minimal menghasilkan 660 liter atau 39.600 liter/jam. Beberapa keterangan mengenai sumur Zamzam : celah sumur di bawah tempat thawaf 1,56 m, kedalaman sumur dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur 4 m, kedalaman mata air 13 m, dari mata air sampai dasar sumur 17 m, diameter berkisar antara 1,46 m dan 2,66 m.
Dahulu di atas sumur Zamzam terdapat bangunan dengan luas 8,3 m x 10,7 m. Antara tahun 1381-1388 H, bangunan ini ditiadakan dalam rangka perluasan area thawaf. Tempat minum air zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah, di bawah tempat thawaf dengan 23 anak tangga. Ruangannya dibagi 2 terpisah antara laki-laki dan perempuan. Pemisahnya adalah pagar dengan kaca tebal. Di ruang laki-laki terdapat 220 kran, sementara di ruang wanita hanya 130 kran.
2 kali berkunjung ke baitullah aku belum dapat memastikan tangga dimaksud. Lagipula di setiap sudut masjid air zamzam mudah dijangkau. Bahkan kran di pinggir area thawaf sering dipergunakan wudhu oleh jamaah yang batal wudhunya dan enggan pergi ke toilet. Yang pernah kulihat satu ruang yang menyimpan jenazah kaum muslim untuk dishalatkan seusai shalat fardhu.
Air zamzam juga merupakan air yang dipilih Malaikat membasuh hati junjunan kita. Ketika balita, nabi sedang bermain dengan teman sebayanya, datang malaikat Jibril membelah dadanya, mengeluarkan hatinya dan mengeluarkan gumpalan darahnya. Pada saat itu Jibril berkata ”Ini adalah bagian syetan yang ada pada dirimu”, kemudian dibasuhnya dengan air zamzam, kemudian menyusun dan mengembalikannya ke badan sang kekasih Allah yang kita cintai. Subhanallah...dipilihnya air zamzam karena air yang terbaik sebagaimana sabda Rasullulah ”Air yang paling baik di muka bumi ini adalah air zamzam. Ia mengandung makanan bergizi dan menyembuhkan sakit. Air yang paling buruk di permukaan bumi adalah air lembah Barahut di Hadramaut. Permukaannya berkutu yang terlihat seperti kaki belalang. Ia mengalir pada pagi hari dan mengering pada malam hari”.
Dan Allah SWT senantiasa menjaga kesucian air Zamzam untuk umat Rasullulah yang paling dicintaiNya. Seorang ilmuwan Jepang melakukan penelitian ilmiah yang dituangkan dalam bukunya ”Miracle of Water” bahwa air zamzam dibawah mikroskop membentuk kristal yang paling indah. Dapat dipahami, air tersebut berada di areal dimana jutaan manusai tiada henti berdoa dan mengucap asma Allah yang agung. Doa ribuan manusia tentunya menciptakan energi positif yang tenaganya mempengaruhi derajat air tersebut.
Air zamzampun dapat berfungsi sebagai makanan sekaligus obat penyembuh segala penyakit dan menjadikan badan kuat. Jika diminum dengan niat baik maka Allah akan mengabulkannya, bagi yang berkeinginan untuk mengetahui seluk beluknya merupakan tanda keimanan dan terbebas dari sikap nifaq (munafik), airnya tidak akan habis kendati sudah ada sejak 500 tahun yang lalu.
Kami yang membuktikannya. Saat medhical chek up sebelum berangkat haji, hasil chek up suamiku menunjukkan angka yang mengkhawatirkan untuk kolestorol dan gula darah. Kondisinya siaga 1. Namun dengan penuh keyakinan dan keikhlasan suamiku mereguk air zamzam sebanyak-banyaknya seraya meminta kesembuhan atas penyakit-penyakitnya karena kami ingat sabda Rasullulah : ”Air Zamzam sesuai dengan tujuan orang meminumnya”. Maka, , kamipun meminumnya untuk tujuan semoga Allah menjadikan zamzam sebagai obat untuk segala penyakit yang ada, baik penyakit lahir maupun penyakit bathin.
Sesampainya di tanah air, suamiku kembali melakukan medical chek up. Hasilnya, kandungan kolesterol dan gula darah kembali normal. Sampai sekarangpun di rumah selalu tersedia air zamzam yang dipergunakan sebagai obat untuk segala penyakit.
Setiap meminumnya kami selalu menambahkan doa agar memperoleh kelapangan rezeki sehingga dengan rezekiNya dapat mengunjungi baitullah dan kembali membawa air zamzam dari rumahNya.
Minggu, 24 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar