Senin, 07 November 2011

Tawakal

Sahabatku.... situasi yang menjepit kerap membuat sesak di dada dan meninggalkan nyeri di ulu hati atau tak jarang ada perih di sanubari.

Tawakal seringkali menjadi pilihan terakhir ketika setiap usaha mencapai jalan buntu. Tak ada titik terang diujung jalan, tak ada jembatan padahal langkah sudah nyaris di tepi jurang.

Tawakal ibarat kembali berbalik ke titik Nol, titik awal, titik netral, titik bersih, titik dimana semua tujuan dimulai.

Tawakal dimulai ketika hati yang lelah membuat kepala memilih bersujud, meletakan ego  pada  titik terendah dari bumi ALLAH.

Tawakal adalah ketika diri menyerahkan jasad, jiwa, logika, indera, hati dan intuisi kepada Sang Pemilik itu semua.

Tawakal adalah saat di mana ide tentang “Cinta Suci” benar benar menemui tempatnya mendekati Sang Pencipta Cinta.

Tawakal berarti ketika diri yang egois menangis karena terlalu memikirkan diri sendiri.

Tawakal adalah ketika diri yang Sok Tau menghiba minta ampunan telah banyak meninggalkan Sang Penentu dalam penentuan-penentuan urusan.

Tawakal adalah ketika diri tiba-tiba menghapus rasa tsayat akan apapun, akan siapapun dan di manapun.

Tawakal adalah ketika diri tiba-tiba menjadi sangat rindu dekapan-Nya. Dan tidak
ada lagi yang berarti kecuali ‘mencari cara’ untuk mendekat kepada-Nya

Kadang akan benar-benar lega setelah kita mencari cara untuk benar-benar bertawakal. Dan tidak setiap orang bisa merasa...kan tawakal. Pasrah dan berserah diri bersujud meminta ALLAH untuk merengkuhnya hingga dirinya hangat dalam selimut Illahi. Berserah dan mencoba terus intim dengan ALLAH Sang Maha pemurah dan Mahapenuh-cinta untuk terus memeluknya…


0 komentar:

Posting Komentar