Tingkat
kecerdasan seseorang ataupun pendidikan seseorang bisa membutakan hati
nurani dan kebenaran hakiki. Berhati-hatilah. Mungkin penjahat kecil
hanya merusak area tertentu tapi Seorang yang cerdas mampu merusak
pemahaman, tatanan dan bahkan kemakmuran negerinya. Di bawah ini ada
Humor ringan tentang Debat Profesor Murtad Versus Mahasiswa. Dan mengenai apresiasinya terserah para pembaca untuk menilainya. Admin harap tetap dalam koridor yang positif.
Salah satu sifat manusia adalah ingin mengetahui
semuanya melampaui kemampuan dirinya. Termasuk ingin mengetahui
ke-ada-an Tuhan Sang Maha Pencipta.
Apakah semua yang ada berasal dari ketiadaan?
Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada ?
Apakah kejahatan itu ada ?
Apakah Tuhan menciptakan kejahatan ?
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan
menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena
kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita
menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah
kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa
menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan
menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama
itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si Profesor. Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.
Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.
Menurut hukum fisika, yang kita anggap
dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu - 460F adalah ketiadaan panas
sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi
pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan
ketiadaan panas. Kata Mahasiswa tsb.
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak.
Gelap
itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya.
Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma
Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari
berbagai panjang gelombang setiap warna.
Tapi
Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur
dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai
manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?" Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu
saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari
di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara
manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali
lagi Anda salah, Prof. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah
ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang
dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak
menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya rasa
KeTuhanan, hati nurani dan dan kasih sayang dihati manusia. Seperti
dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang
timbul dari ketiadaan cahaya."
Profesor itu terdiam. Ruangan menjadi hening ....
Penutup by Admin:
Mari
kita pahami diri sendiri dan selalu mawas diri. Kepintaran, kecerdasan
dan tingginya tingkat pendidikan salah satunya bisa menjebak kita pada
pemikiran yang murtad dan mengingkari adanya Tuhan. Kepintaran bisa
membuat jebakan kesombongan dan merasa diri selalu benar.
Ingatlah darimana Sumber ilmu itu berasal dan ingatlah bahwa ilmu manusia hanya setetes air di lautan di banding Ilmu Illahi.
...Peace for all religion
0 komentar:
Posting Komentar