Minggu, 13 Januari 2013
Mengintip Pyramid
Piramida, bangunan kuno yang jadi landmark Mesir, hampir semua orang sudah tahu bentuk luarnya. Namun belum banyak yang tahu seperti apa bagian dalamnya. Penasaran?
Mungkin semua orang sudah tahu jika Piramida merupakan bangunan fenomenal hasil karya manusia ribuan tahun lalu. Sebuah mahakarya yang menunjukkan ilmu arsitektur sudah maju pada 5.000 tahun yang lalu di Mesir.
Piramida sebenarnya adalah bangunan makam untuk raja Mesir Kuno dan istrinya, di sanalah jasad raja dan hartanya berupa perhiasan emas, lukisan dan barang-barang kesayangan raja disimpan.
Ada sekitar 168 Piramida yang ditemukan di Mesir, tetapi yang sangat terkenal dan menjadi ikon adalah Piramida yang berada di Giza atau disebut The Great Pyramid. Piramida ini berada dalam satu area bersama patung manusia berkepala singa, Sphinx.
Piramida Giza memang yang paling besar di antara piramida-piramida yang ditemukan di Mesir tetapi bukanlah piramida tertua. Piramida tertua adalah Piramida Sakkara yang terletak di sebelah barat Laut Memphis, ibukota Mesir zaman dahulu yang dibangun pada 2630 SM-2611 SM.
Piramida kedua tertua dibangun pada 2613 SM-2589 SM adalah Piramida Dahshour, berada sekitar 7 km selatan Piramida Sakkara. Dibangun pada masa Firaun Sneferu periode Old Kingdom.
Ada dua Piramida besar di area ini yaitu Red Pyramid atau piramida merah dan Bent Pyramid (piramida bengkok). Kalau Sakkara berada dekat Memphis, Piramida Dahshour berada di Necropolis, yang sempat juga menjadi ibukota Mesir kuno setelah Memphis.
Lokasi Piramida Dashour ini hanya sekitar 25 km dari Piramida Giza. Namun jika ditarik garis lurus, Piramida-piramida itu terletak pada satu garis. Akses jalan memang belum begitu bagus jika dibandingkan Piramida Giza yang terletak nyaris di tengah kota dan di pinggir jalan. Tempat ini jarang ada dalam paket-paket tur karena lokasinya yang agak terpencil dan kurang populer.
Tidak ada kendaraan umum yang melayani rute ke Dashour dan jika ingin menuju ke sana, Anda harus menyewa mobil. Saya sih menyarankan jika Anda pergi ke Dashour, mampirlah terlebih dulu ke Sakkara dan Memphis yang letaknya tak jauh dari situs Dashour. Berangkatlah agak pagi agar punya lebih banyak waktu untuk berkeliling.
Masuk ke Dahshour, Anda akan membayar tiket seharga 30 EGP (Rp 45 ribu) untuk umum dan 15 EGP (Rp 22 ribu) untuk pelajar. Lebih murah dibandingkan dengan tiket masuk ke Piramida Giza yang 60 EGP (Rp 90 ribu ) untuk umum dan 30 EGP (Rp 45 ribu) untuk pelajar.
Lokasinya cukup sepi dibandingkan Giza. Dan ternyata tempat ini dulu sempat tertutup untuk wisatawan karena di dalamnya terdapat kamp militer. Saat ini, walaupun sudah dibuka untuk wisatawan, kamp militer masih terdapat di area Piramida Dahshour.
Tidak seperti di Giza yang Piramidanya letaknya berdekatan, Piramida di letaknya agak berjauhan. Dua Piramida yang cukup besar di Dahshour memang terlihat sangat kokoh apalagi letaknya yang berada di tengah padang pasir halus yang bersih.
Red Pyramid memiliki tinggi 104 meter dan luas dasarnya adalah 220 meter pesegi. Sedangkan Bent Pyramid adalah piramida unik, seperti namanya piramida ini berbentuk bengkok memiliki tinggi 101 meter dan luas dasarnya adalah 188 meter persegi.
Saya tidak tahu kenapa dinamakan Red Pyramid, mungkin batu-batu yang disusun adalah batuan berwarna merah berbeda dengan piramida lainnya. Di Red Pyramid, ternyata kita bisa masuk ke dalamnya. Wah, sejak pertama kali saya berkunjung ke Piramida Giza beberapa bulan lalu saya memang penasaran untuk mengetahui apa isi atau interior piramida itu.
Tapi dulu, saya ke Giza saat musim panas jadi untuk masuk ke dalam Piramida sangat tidak disarankan karena ruangan yang tertutup dan tentu saja sangat pengap. Nah, mumpung suhu udara saat ini masih bersahabat karena tidak terlalu panas maka kesempatan melongok isi piramida adalah sesuatu yang tidak boleh disia-siakan begitu saja.
Di depan Red Pyramid terdapat tangga setinggi kurang lebih 20 meter menuju pintu masuk ruangan. Tidak ada biaya tambahan untuk memasuki ruangan dalam piramida, cukup menunjukkan tiket masuk kita.
Ada satu penjaga yang bahasa Inggrisnya lumayan baik, biasanya pengunjung memberinya 5 EGP (Rp 7.500) untuk tip. Dia akan mengatakan "No problem" jika ada pengunjung terlihat ragu untuk memasuki ruangan Piramida ini.
Pintu masuk Piramida ternyata berupa lorong dengan kemiringan 45 derajat yang cukup curam dengan kedalaman sekitar 50 meter. Ada tangga berupa kayu yang diberi besi sebagai penahan kaki. Cukup ngeri jika kita melihat ke bawah dan harus hati-hati jika menuruni tangga. Tinggi pintu hanya sekitar 1 meter saja, jadi kita harus membungkukkan badan sambil menuruni tangga.
Sampai di dalam, pemandangan cukup menakjubkan walaupun udara pengap langsung menyergap. Ruangan terbagi atas tiga bagian, ruangan pertama dan kedua hanya berupa serambi.
Ruangan kedua berada di lantai 2, ada tangga kayu menuju ke sana. Tangga kayu bukan asli peninggalan ribuan tahun lalu, tapi dibuat untuk memudahkan pengunjung melihat ruangan ketiga. Dahulu kala, entah apa yang digunakan untuk naik ke lantai 2.
Dari ruangan kedua baru menuju ruangan ketiga sebagai tempat penyimpanan peti mati. Tentu saja peti mati sudah tidak ada lagi, namun terlihat tempat penyimpanannya di sana. Sepertinya ruangan memang dirancang sedemikian rumit untuk mengelabui orang-orang yang berniat jahat mengambil harta benda raja yang memang ikut disimpan dalam piramida.
Turun naik dalam sebuah ruangan yang cukup curam membutuhkan tenaga ekstra. Terutama untuk orang-orang yang berbadan besar. Saya lihat orang-orang asing bermandi keringat keluar dari dalam piramida.
Untung saja saya tidak mengeluarkan keringat setetes pun. Tapi ternyata efeknya adalah selama beberapa hari kaki terasa berat digerakkan, seperti habis jalan berkilo-kilo meter.
Jadi bertanya-tanya, bagaimana orang-orang zaman dahulu memasukkan peti mati beserta harta benda raja itu ke dalam ruangan Piramida yang sempit itu ya?
Perjalanan dilanjutkan ke Bent Pyramid. Piramida berbentuk unik ini terletak di selatan Red Pyramid. Bagian bawah piramida memiliki kemiringan 54 derajat tetapi bagian atas sudutnya sangat dangkal yaitu hanya 43 derajat.
Jadi terlihat sekali bentuk bengkoknya dan sepertinya ada revisi konstruksi pada masa itu. Umurnya lebih tua dari Red Pyramid karena konstruksi Red Pyramid lebih proporsional dan kemiringannya lebih landai. Banyak juga susunan batu yang sudah rusak di beberapa sisi piramida bengkok ini.
Ada juga tangga menuju ke dalam piramida ini tetapi tidak ada penerangan di ruangan dalamnya seperti di Red Pyramid. Cukup ngeri juga jika masuk ke ruangan sempit dan pengap tanpa ada penerangan. Waktu saya ke sana, pintu masuknya juga sedang ditutup. Akhirnya saya hanya berfoto ria di bagian luarnya saja.
Kecanggihan arsitektur bangsa Mesir kuno memang sudah sangat diakui dunia. Bagaimana tidak, ribuan tahun lalu saat teknologi belum secanggih saat ini mereka sudah mampu membangun monumen dengan tingkat kerumitan seperti itu.
Hingga kini para ahli arsitektur dan arkeolog belum mampu memecahkan teknologi pembangunan piramida-piramida oleh bangsa Mesir kuno. Tak heran Mesir dijuluki Ibunya Dunia karena kemajuan peradabannya sudah terbentuk sejak lama.
Jadi kalau Anda berkunjung ke Mesir, jangan hanya mengunjungi Piramida Giza saja karena di Mesir banyak piramida lainnya yang susunan batuannya berbeda satu sama lain. Juga, cobalah masuk ke dalamnya untuk mengintip interior piramida yang menakjubkan.
Sumber : detik travel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar