Rabu, 27 Juni 2012

Penolakan Bukan Dosa


Ada seseorang  yang berkata bahwa dia tidak berbakat berbisnis karena tidak biasa “ditolak” orang. Menurutku ini adalah pengakit jiwa  yang menggerogoti semangat.

Ada banyak hal dalam hidup yang kita tidak inginkan tetapi tidak dapat dimiliki. Penyebabnya, bisa karena usaha gagal atau karena orang yang kita harapkan dengan kemurahan memberikannya pada kita tidak memberinya. Jelas orang seperti itu tidak akan berhasil dalam bisnis. Bukan karena tidak bisa dan bukan juga karena sifatnya yang tidak bisa ditolak, kegagalannya akan dipicu oleh pikirannya sediri yang tidak siap survive dalam menjual barang atau jasanya.

Apakah anda mengira bahwa orang yang sukses begitu saja meraih kesuksesannya. Kita barangkali tidak tahu, berapa perbandingan antara orang yang menolaknya dan orang yang memakai jasa/barangnya. Bisa 10 : 1, 100 :1 atau bahkan 1000 : 1.

Orang yang mengurung diri dengan asumsi yang diciptakannya sendiri bahwa ia tak bisa menerima penolakan, memang cocoknya menjadi pegawai negeri. Kerja ora kerja tetap di gaji. Tapi apa mau dikata kesempatan menjadi pegawai pemerintah kan begitu terbatas. Yang terbuka lebar adalah menciptakan lapangan kerja sendiri. Oleh karenanya untuk tetap bisa bertahan dalam ekonomi yang sulit, siapkan hati, siapkan energy dan siapkan semangat untuk tetap fight. Fight bersaing dengan competitor, fight meyakinkan orang termasuk fight untuk ditolak orang. Penolakan bukanlah aib, penolakan bukan dosa makanya penolakan jangan dijadikan sebagai penyakit yang menggerogoti usaha kita. Semangat !!!

0 komentar:

Posting Komentar