Ada seseorang yang berkata bahwa dia tidak berbakat
berbisnis karena tidak biasa “ditolak” orang. Menurutku ini adalah pengakit
jiwa yang menggerogoti semangat.
Ada banyak hal dalam hidup yang
kita tidak inginkan tetapi tidak dapat dimiliki. Penyebabnya, bisa karena usaha
gagal atau karena orang yang kita harapkan dengan kemurahan memberikannya pada
kita tidak memberinya. Jelas orang seperti itu tidak akan berhasil dalam
bisnis. Bukan karena tidak bisa dan bukan juga karena sifatnya yang tidak bisa
ditolak, kegagalannya akan dipicu oleh pikirannya sediri yang tidak siap
survive dalam menjual barang atau jasanya.
Apakah anda mengira bahwa orang
yang sukses begitu saja meraih kesuksesannya. Kita barangkali tidak tahu,
berapa perbandingan antara orang yang menolaknya dan orang yang memakai
jasa/barangnya. Bisa 10 : 1, 100 :1 atau bahkan 1000 : 1.
Orang yang mengurung diri dengan
asumsi yang diciptakannya sendiri bahwa ia tak bisa menerima penolakan, memang
cocoknya menjadi pegawai negeri. Kerja ora kerja tetap di gaji. Tapi apa mau
dikata kesempatan menjadi pegawai pemerintah kan begitu terbatas. Yang terbuka
lebar adalah menciptakan lapangan kerja sendiri. Oleh karenanya untuk tetap
bisa bertahan dalam ekonomi yang sulit, siapkan hati, siapkan energy dan
siapkan semangat untuk tetap fight. Fight bersaing dengan competitor, fight
meyakinkan orang termasuk fight untuk ditolak orang. Penolakan bukanlah aib,
penolakan bukan dosa makanya penolakan jangan dijadikan sebagai penyakit yang
menggerogoti usaha kita. Semangat !!!
0 komentar:
Posting Komentar