Biar Regina OK, Biar Sean juga keren, tapi tetep saya Dion Lover.
Ada tulisan yang menarik tentang Dion (beu!!! yg ngefans xixixi)...
Tanpa Dion Indonesian Idol Sudah “Selesai”
OPINI | 17 June 2012 | 08:46
Dion adalah ‘Penemuan terbesar dalam sejarah Indonesian Idol’ Ia bukan
saja memiliki suara unik, kelembutan nada yang luar biasa, mampu
bermain-main dengan teknik vokal, melandaskan pada satu karakter jenis
lagu yang kuat, membangkitkan genre ’swing’ tapi juga memberikan ‘aksi
teatrikal’ panggung yang luar biasa, dengan gerak tubuhnya ia bisa
bercerita pada penonton bagaimana ia bergembira menyanyikan lagu. - Dion
adalah WS Rendra yang bernyanyi-.
Tapi terakhir Dion tersingkir dan Indonesian Idol menyisakan tiga
finalis, dan bagi saya Indonesia Idol 2012 sudah selesai, karena tiga
finalis : Regina, Sean dan Yoda karakter suaranya bisa ditemukan pada
penyanyi Indonesia sebelumnya. -Memang suara Regina adalah ’suara emas’
yang mampu membuat orang terpukau dengan nada-nada tinggi, tapi
Indonesia sudah mengenal penyanyi yang melampaui 3 oktaf seperti Emillia
Contessa, Anggun C Sasmi atau Hetty Koes Endang, memang Regina memiliki
kelebihan bernyanyi dengan bahasa Inggris tapi bila dibandingkan dengan
Joy Tobing, Regina adalah ’serupa’.
Sementara Sean memiliki karakter menyanyi yang agak unik, tapi juga
gampang ditemui di Indonesia. Bila anda sering ke kafe-kafe yang
menyanyikan lagu pop di seputaran Jakarta, karakter suara Regina dan
Sean agak mudah didapati tapi untuk suara seperti Dion mungkin susah.
Tersingkirnya Dion dan bertahannya Yoda adalah sebuah kenaifan besar
penjurian sms kemarin malam, bila kita ingat masa-masa tahun1980-an,
suara jenis Yoda termasuk biasa-biasa saja, karena memang jaman itu
jaman Rock Metal terutama juga selipan lagu-lagu Rock Balada yang sering
meledak seperti Skid Row dengan vokalisnya Sebastian Bach terkenal
dengan suara-suara panjang dan lembut bila menyanyikan lagu berjenis
Rock Balada seperti ‘I Remember You’. Kita tidak bisa membandingkan Yoda
dengan Sebastian Bach, untuk ukuran Once saja Yoda masih dibawah
level-nya, apalagi dengan adanya usaha Yoda masuk ke lagu jenis lain
seperti Pop dengan memaksakan unsur Metal, jelas gagal total. Dan tiga
juri sekalipun secara implisit tidak menginginkan Yoda diatas panggung
Idol bersaing dengan Regina dan Sean -dengan memperkirakan Yoda
tersingkir malam tadi.
Tapi apa mau dikata, entah sistem penjurian apa dan bagaimana
mekanisme-nya sehingga mutiara seindah Dion bisa tersingkir malam itu.
Indonesian Idol bisa dikatakan ’selesai’ dengan tersingkirnya Dion,
karena Dion sendiri diperkirakan merupakan jebolan Idol yang berprospek
cerah, ketimbang yang lainnya. Dalam hal ini Sean juga memiliki masa
depan cerah, ada aura bintang dalam diri Sean, selain itu umur Sean
masih sangat muda, namun melihat gaya penampilan Yoda ’seakan-akan’ Yoda
adalah milik masa lampau kejayaan Rock, bedanya Dion dengan Yoda
adalah, Dion mampu mengaktualisasi masa lampau dengan ‘kegembiraan
kekinian’ sementara Yoda tenggelam dalam derap masa lalu, ia tak mampu
menjadikan masa lalu sebagai sebuah aktualitas yang membumi, musik
Metal oleh Yoda tidak mampu dijadikan sebuah genre baru yang bisa
memaksa anak-anak muda menoleh, beda dengan Dion lewat ’swing’-nya.
Ekspektasi karir Dion akan berada di dua hal, film dan musik. Di bidang
film, gaya teatrikal Dion sudah terlihat dari kecerdasannya membawakan
satu akting yang natural, geraknya bicara dan bila diperhatikan ia
memiliki karakter suara yang khas, karakter suara yang khas dalam film
sangat penting bagi aktor, di Indonesia aktor-aktor film yang memiliki
suara khas itu adalah Rano Karno atau Maruli Sitompul. Bila ada
sutradara yang mampu melihat kemampuan Dion melakukan akting-akting
kecil dipanggung sebagai sebuah gallery kemampuan akting panjangnya
dalam adegan film akan sangat baik membuat film tentang realisme anak
muda, mungkin judul film perdana-nya adalah “Tanjung Perak”…….
Dion sudah tersingkir malam tadi, tapi ada satu hal yang ditinggal Dion
dan menjadi kenangan banyak orang pada Indonesian Idol 2012.
“Bernyanyilah dengan gembira, bermainlah dalam bernyanyi karena ketika
engkau bergembira dalam permainanmu engkau sudah menemukan kehidupan”.
-Anton DH Nugrahanto-.
http://hiburan.kompasiana.com/musik/...sudah-selesai/
Selasa, 26 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar