Selasa, 20 Juli 2010

Laut Terbelah

Suatu kejadian alam yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan kisah Mozes (Musa), the Ten Commandments dalam buku Exodus-Holy Bible.Hanya,..... kira-kira mirip.

Ini adalah penomena alam yang paling mengagumkam di Korea Selatan yang dinamai "Moses Miracle", dua kali setahun terjadi air surut, terbuka suatu alur daratan sepanjang 2.8 kilometer dan lebar 40 meter yang menghubungkan pulau Jindo dan Modo selama beberapa jam.



Suatu festival diadakan untuk mengingatkan kejadian alam dan dihadiri orang-orang dari segala penjuru dunia ini. Bagaimanapun kejadian alam ini belum begitu diketahui sampai tahun 1975, ketika Mr. Pierre Randi duta besar Perancis untuk negara Korea berkunjung kemari dan
mempublikasikannya di surat kabar Perancis.

Legenda di Korea yang menjadi latar belakang fenomena alam ini adalah : Disuatu ketika, desa Jindo telah diserang oleh harimau dan semua penduduk desa melarikan diri berlindung di pulau Modo. Terkecuali seorang perempuan tua yang tidak berdaya ditinggalkan, didalam keputusasaan ini dia berdoa kepada Dewa Laut, bermohon agar dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Dewa mengabulkan doanya dengan membuka jalan dipermukaan laut dan membantu sinenek lolos dari pemangsa haus darah tadi. KEREN...

Cerai


Seseorang bertanya pada saya “Bund..saya adalah anak dari orang tua yang bercerai? Apa yang harus saya lakukan”. Cukup terkejut dengan pertanyaan itu karena tidak dalam kapasitas saya untuk menjawabnya. Akhirnya saya hanya bilang “Belajar menerima keadaan dan belajar memisahkan antara kehidupan orang tuamu dan masa depanmu”.

Bercerai ibarat ‘kematian” kecil. Sayangnya cerai lebih menyakitkan daripada “kematian” yang sesungguhnya. Kematian sering kali hanya memisahkan raga, sementara jiwa masih tersambung kuat dan terpelihara oleh doa yang sering dikirimkan buat yang sudah meninggal. Sementara perceraian, telah memisahkan jiwa dan juga raga. Jadi kendati masih ada kemungkinan untuk bertemu, malah lebih suka untuk menghindari dan menjauhinya bahkan tak kurang celoteh kasar diumbar kemana-mana..

Dalam islam selalu ada keyakinan bahwa jodo, pati, bagja, cilaka adalah rahasia Allah SWT . Jadi ada kemungkinan seseorang memiliki lebih dari dari satu jodoh selama hidupnya. Kalau orang tua kita harus bercerai karena sudah usai jodonya. Hubungan dengan anak tidak terikat dengan kata jodoh dan surat nikah. Untuk sampai pada putusan cerai pun tentu sudah melewati pertimbangan yang panjang, dan pergolakan bathin yang luar biasa, Termasuk mempertimbangkan kalian sebagai anaknya. Dan tentu memilih berpisah adalah pilihan yang teramat sulit.

Ada hal yang kita tidak bisa kita hindarkan karena Allah SWT sudah menentukan demikian. Jangan pernah menyesal terlahir dari orang tua yang sudah bercerai.. Itu karena Allah SWT menganggap kalian adalah anak-anak yang kuat, mandiri dan mampu menjadi penghibur luka hati orang tuanya. Jangan menyalahkan keadaan karena siapapun tak ingin hal ini terjadi. Bahwa kalian marah, kalian shock dan ingin melawan pada keadaan itu normal. Namun insyaallah lambat laun ketika energi kalian sudah dihabiskan untuk melepaskan emosi, kalian akan sampai pada kesadaran bahwa ini adalah sesuatu yang harus kita terima.

Karena perceraian, Ayah terluka, ibu tersakiti. Namun satu hal yang harus diyakini bahwa apapun yang terjadi tidak akan mengurangi cinta dan sayang kepada anak-anaknya. Apa yang harus dilakukan anaknya? Tetap berprestasi dan menjadi kebanggan orang tuanya.

Apakah anak yang orangtuanya lengkap lebih beruntung ? bisa ya bisa tidak. Tidak kurang ada anak yang orang tuanya lengkap tapi hidup dalam siksaan atau pengeksplotasian. Atau karena belitan ekonomi, ada orang tua yang harus berhari-hari meninggalkan anaknya dalam keadaan berkekurangan. Sejauh kalian masih diberi kesempatan sekolah dengan baik, dipenuhi segala kebutuhannya, itulah yang harus disyukuri.

Apa yang menjadi masalah orang tua hendaknya dijadikan pelajaran dan tempat bercermin bagaimana kita ke depan. Kendati sulit untuk menerima kenyataan seperti ini, insyaalllah kelak ke depan kalian akan paham. Percayakah bahwa things happen for a reason? Pasti segala sesuatu itu Allah SWT tetapkan ada alasannya. Sambil menunggu Allah SWT menguak alasan itu seyogyanya kita tetap melakukan hal-hal yang positif. Buktikan, bahwa naka dengan orang tua tunggalpun dapat berprestasi. Saya berbicara ini tidak dengan niat menggurui, semata-mata karena saying pada kalian yang tengah gamang. Jangan pernah takut kehilangan cinta. Pada saat semua orang sudah meninggalkan kalian sekalipun, Allah SWT akan menyayangi anak-anak yang sabar. Jangan pernah ragukan itu.

Nasihat Untuk istriku


Istriku,
Apa yang telah menyesakkan dadamu, menghimpit aliran nafsumu, mengganggu waktu istirahatmu, dan mencabut rasa kantuk dari pelupuk matamu?
Apa yang membuat malam harimu begitu panjang, menjadikan air mata menetes dari kelopaknya, dan mengubah pipimu menjadi merah sayu?
Apa yang sedang engkau rasakan; apa yang sedang engkau alami; dan apa yang selalu engkau resahkan, sehingga engkau menangis begitu?

Semua telah aku ketahui, tidak pernah engkau menangis seperti ini, kecuali beban kehidupan telah membuatnya demikian, beban rumah tangga, kesimpitan rizki, ujian yang tak kunjung selesai, musibah yang tak pernah berhenti, kesulitan yang tak kunjung di temukan jalan keluarnya, dan awan hitam yang tak penah menyingkir dari depan wajahmu.

Tapi tidakkah engkau sedikit merasa ringan, terlupa dari beban masalah, menepi dari segala kesedihan, menjauh dari kegund gulanaan di waktu tidur, melupakan sejenak awan hitam di atas kepalamu, dari himpitan bumi yang menjepit harapanmu, dan tersenyum menatap kenyataan? Sebab suamimu akan menggoreskan tinta penanya di atas kertas nasihat, mengajak kepada fajar yang tenang bersinar, untuk menggeraikan tirai kesedihan, mengangkat hijab keresahan, dan menggelarkan sajadah kebahagiaan, ketenangan, dan ketentraman.

Istriku,
Tidakkah engkau ketahui bahwa kertas nasihat itu, fajar yang terang itu, gerai tirai itu, hijab itu, sajadah kebahagiaan itu, ketenanggan itu, dan ketenteraman itu, kuncinya ada bersama Dia?

Dialah Allah, raja sekalian raja, yang menghiba kepada-Nya seluruh makhluk mengadukan persoalannya, mulai dari burung di ketinggian udara, ikan di pedalaman samudra, semut dan rayap rayap di kegelapan tanah, segala tumbuhan yang melafalkan takbir, tahmid, tahlil secara mengadukan sekalian harapannya kepada –Nya

Dialah Allah, yang dalam surat Laila Majnun terhadap kekasihnya dikatakan sebagai dzat yang memberi kehidupan kepada jiwa dan pertolongan kepada hati. Ilmu Nya meliputi segala sesuatu dan kebijakan-Nya adalah mutlak. Dia melihat dan mendengar segala sesuatu, bahkan doa doa makhluk yang tak dapat berbicara sekalipun. Dialah yang menjadikan dunai ini terang dan gelap. Dialah yang telah ditentukan di atas bumi. Dia telah menghiasi langit dengan bintang bintang dan menghiasi bumi dengan umat manusia dari beragam suku dan warna. Dia telah memberikan setiap laki laki dan perempuan sebuah jiwa, dan Dia telah menyinari setiap jiwa dengan obor akal pikiran, sehingga seluruh hamba-Nya dapat meraih keselamatan.

Istriku,
hanya kepadaNya lah aku akanmengajakmu untuk mengadukan seluruh musinah yang meneyrahkan sekalian romantikan hidup, kepedeihan, kesulitan, kesedihan, beratnya cobaan berumah tangga, dan segenap pengharapan itu.

DijalanNya tidak ada satupun yang tertutup, semua terbuka. Tidak ada yang mustahil, semuanya mungkin dan akan terjadi. JanjiNya tidak pernah ingkar. Kasih sayangNya tidak pernah surut walau seluruh mahluk memintanya, PadaNya tidak ada stupun yang samar dan remang-remang, semuanya terang dan jelas, seterang sinar mentari, seputih siang hari, dan seindah lengkungan pelangi.

Dialah yang maha dekat, maha pelipur lara, dan maha pemberi permintaan hambaNya. Dulan maafNya lebih luas dari hamparan langit dan bumi. Bahkan dalam hadis dikatakan“ Apabila hambaKu datang kepadaKu dengan berjalan, maka aku akan mendatangiNya dengan berlari“.

Oleh karena itu, istriku, tidak ada jalan lain yang harus kita lewati, selain jalan menuju rahmatNya ; tidak akan ada pintu yang kita ketuk saat seluruh pintu manusia tertutup untuk kita, kecuali pintuNya ; tidak ada tali tempat kita bergantung selain taliNya ; tidak ada karunia yang kita harapkan selain karuniaNya.

Semoga keberkahan sang Rabb menyelimuti hatimu wahai istriku dan mengurai kesedihan dari pikiranmu.

(Sebuah bagian yang sangat kusuka dari buku yang dihadiahkan suamiku “ Jangan Menangis Istriku“)