SEJARAH perkeretaapian sama seperti sejarah alat transportasi umumnya yang diawali dengan penemuan roda.
 Mulanya dikenal kereta kuda yang hanya terdiri dari satu kereta, 
kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu rangkaian 
serta berjalan di jalur tertentu yang terbuat dari besi atau rel, yang 
dinamakan sepur. Ini digunakan khususnya di daerah pertambangan tempat 
terdapat lori yang dirangkaikan dan ditarik dengan tenaga kuda.
Berdasarkan catatan Wikipedia, setelah James Watt menemukan mesin uap 
tahun 1769, Nicolas Cugnot pada saat yang sama membuat kendaraan beroda 
tiga berbahan bakar uap. Orang-orang menyebut kendaraan itu sebagai kuda
 besi. Kemudian tahun 1804, Richard Trevithick membuat mesin lokomotif 
yang dirangkaikan dengan kereta dan memanfaatkannya pada pertunjukan di 
depan masyarakat umum. George Stephenson menyempurnakan lokomotif yang 
memenangi perlombaan balap lokomotif dan digunakan di jalur 
Liverpool-Manchester, Inggris
Waktu itu lokomotif uap yang digunakan berkonstruksi belalang. 
Penyempurnaan demi penyempurnaan dilakukan untuk mendapatkan lokomotif 
uap yang lebih efektif, berdaya besar, dan mampu menarik kereta lebih 
banyak.
Penemuan listrik oleh Michael Faraday membuat beberapa penemuan 
peralatan listrik yang diikuti penemuan motor listrik. Motor listrik 
kemudian digunakan untuk membuat trem listrik yang merupakan cikal bakal
 kereta api listrik. Kemudian tahun 1892, Rudolf Diesel memunculkan 
kereta api bermesin diesel yang lebih bertenaga dan lebih efisien 
dibandingkan dengan lokomotif uap.
Seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih
 maju, dibuatlah kereta api magnet yang memiliki kecepatan di atas 
kecepatan kereta api biasa. Jepang dalam waktu dekade 1960-an 
mengoperasikan KA Super Ekspress Shinkanzen dengan rute Tokyo-Osaka yang
 akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang. 
Kemudian Perancis mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV.
Beberapa Jalur Kereta Api
Ada beberapa jenis rel atau jalur kereta api. Misalnya kereta api 
monorel (kereta api rel tunggal) adalah kereta api yang jalurnya tidak 
seperti jalur kereta yang biasa dijumpai. Rel kereta ini hanya terdiri 
dari satu batang besi. Letak kereta api didesain menggantung pada rel 
atau di atas rel. Karena efisien, biasanya digunakan sebagai alat 
transportasi kota khususnya di kota-kota metropolitan dunia dan 
dirancang mirip seperti jalan layang.
Kemudian kereta api permukaan (surface) yakni kereta api yang berjalan 
di atas tanah. Umumnya kereta api yang sering dijumpai adalah kereta api
 jenis ini. Biaya pembangunannya untuk kereta permukaan adalah yang 
termurah dibandingkan yang di bawah tanah atau yang layang. Di 
Indonesia, kereta api ini yang paling banyak atau sering ditemukan.
Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal ini 
untuk menghindari persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu 
perlintasan kereta api. Biaya yang dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali 
dari kereta permukaan.
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah 
permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan membangun 
terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api. Umumnya 
digunakan pada kota kota besar seperti New York, Tokyo, Paris, Seoul dan
 Moskwa. Selain itu digunakan dalam skala lebih kecil pada daerah 
pertambangan.
Yuk kita lihat indahnya kereta api yang sangat berjasa membawa ribuan penumpangannya. "Naik Kereta Api tut...tut...tut..." 
Kamis, 01 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)















0 komentar:
Posting Komentar