Rabu, 29 Februari 2012
Selasa, 28 Februari 2012
Mari Berkaca Pada Diri
Dari Netter :
Bagaimana mungkin kita menginginkan anak yang hafidz Qur’an sedangkan kita sendiri juz 30 saja masih ada yang belum hafal.
Bagaimana mungkin kita mau menjadikan anak kita anak Shaleh tetapi kita sendiri belum paham deskripsi anak shaleh itu apa.
Bagaimana mungkin kita ingin anak kita jadi anak yang jujur kalau kita sendiri sering berbohong dan memalsukan keterangan.
Bagaimana mungkin kita menginginkan anak yang rajin dan cinta belajar sedangkan kita hanya duduk di depan televisi berjam-jam.
Bagaimana kita menginginkan anak yang bisa jadi pemimpin hebat kalau untuk memimpin diri sendiri saja kita tidak bisa.
Bagaimana mungkin kita ingin anak kita disiplin tapi kita nggak membiasakan disiplin di rumah kita, kalau management waktu kita saja masih buruk.
Bagaimana mungkin kita ingin anak kita jadi anak cerdas kalau kita nya saja males untuk kuliah.
Bagaimana kita ingin anak kita cinta pada lingkungan kalau kita masih buang sampah sembarangan.
Bagaimana mungkin kita ingin anak kita terjaga izzah dan iffah nya sementara kita bergaul terlalu bebas dengan lawan jenis kita.
Bagaimana mungkin kita menginginkan anak kita mengasihi yang muda dan menghormati yang tua, kalau kita sendiri tidak pernah memberikan sentuhan kasih sayang kita pada mereka.
Bagaimana mungkin kita ingin anak kita mencintai hidup sederhana dan mengasihi fakir miskin kalau kita saja masih sering membeli barang yang tidak perlu dan terlalu mewah.
Bagaimana kita menginginkan anak kita mencintai dan menghormati kita kalau kita saja tidak berakhlak baik pada orang tua kita. Menanyakan kabarnya saja jarang.
Bagaimana mungkin kita menginginkan anak yang hafidz Qur’an sedangkan kita sendiri juz 30 saja masih ada yang belum hafal.
Bagaimana mungkin kita mau menjadikan anak kita anak Shaleh tetapi kita sendiri belum paham deskripsi anak shaleh itu apa.
Bagaimana mungkin kita ingin anak kita jadi anak yang jujur kalau kita sendiri sering berbohong dan memalsukan keterangan.
Bagaimana mungkin kita menginginkan anak yang rajin dan cinta belajar sedangkan kita hanya duduk di depan televisi berjam-jam.
Bagaimana kita menginginkan anak yang bisa jadi pemimpin hebat kalau untuk memimpin diri sendiri saja kita tidak bisa.
Bagaimana mungkin kita ingin anak kita disiplin tapi kita nggak membiasakan disiplin di rumah kita, kalau management waktu kita saja masih buruk.
Bagaimana mungkin kita ingin anak kita jadi anak cerdas kalau kita nya saja males untuk kuliah.
Bagaimana kita ingin anak kita cinta pada lingkungan kalau kita masih buang sampah sembarangan.
Bagaimana mungkin kita ingin anak kita terjaga izzah dan iffah nya sementara kita bergaul terlalu bebas dengan lawan jenis kita.
Bagaimana mungkin kita menginginkan anak kita mengasihi yang muda dan menghormati yang tua, kalau kita sendiri tidak pernah memberikan sentuhan kasih sayang kita pada mereka.
Bagaimana mungkin kita ingin anak kita mencintai hidup sederhana dan mengasihi fakir miskin kalau kita saja masih sering membeli barang yang tidak perlu dan terlalu mewah.
Bagaimana kita menginginkan anak kita mencintai dan menghormati kita kalau kita saja tidak berakhlak baik pada orang tua kita. Menanyakan kabarnya saja jarang.
Nasihat Rasulullah
Usman Al Affan Berkata:
“Perkara yang paling sia sia itu ada sepuluh macam yaitu: orang alim yang tidak dapat dijadikan tempat bertanya, ilmu yang tidak diamalkan, pendapat benar yang tidak diterima, senjata yang tidak dipakai, masjid yang tidak digunakan untuk tempat solat, mushaf yang tidak dibaca, harta yang tidak diinfakkan, kuda yang tidak ditunggangi, pengetahuantentang zuhud yang ada pada hati orang yang cinta dunia dan umur yang panjang yang tidak dipakai untuk bekal perjalanan menuju kampung akhirat.”
“Perkara yang paling sia sia itu ada sepuluh macam yaitu: orang alim yang tidak dapat dijadikan tempat bertanya, ilmu yang tidak diamalkan, pendapat benar yang tidak diterima, senjata yang tidak dipakai, masjid yang tidak digunakan untuk tempat solat, mushaf yang tidak dibaca, harta yang tidak diinfakkan, kuda yang tidak ditunggangi, pengetahuantentang zuhud yang ada pada hati orang yang cinta dunia dan umur yang panjang yang tidak dipakai untuk bekal perjalanan menuju kampung akhirat.”
The Show (Video) - Neng Neng Nong Nang Neng Nong -- Indonesia Idol 2012.flv
Ahmad Dhani menunjukan sisi humanitynya... Good Job
Selasa, 21 Februari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)