Minggu, 15 Desember 2013

Tutorial Buat Hijaber

Tampil dan cantik tetapi tetap syar'i adalah pilihan yang tepat. Saya kumpulkan beberapa tutorial memakai hijab. semoga bermanfaat.... silahkan dilirik...








































Selasa, 03 Desember 2013

SPEECH WRITER.....

6 tahun sudah menjadi speech writer BOD di kantor saya, namun menulis pidato hari ulang tahun kantor yang ke 36 ini mat agak menghangat dan badan agak merinding. Istimewa memang, karena inilah ulang tahun terakhir dari perusahaan tempat saya mencari nafkah. Apakah perusahaannya dibubarkan ? oh... bukan, perusahaan ini mau bertransformasi menjadi sebuah lembaga badan hukum publik tentunya dengan kapasitas bisnis yang lebih luas.

Kembali ke penulis pidato, awalnya saya tidak yakin apakah ini tugas yang menarik atau tidak. saya hanya menjalaninya dan berusaha menulis dengan sebaik-baiknya. Namun statemen barrack Obama yang sangat mengapresiasi  konseptor pidatonya Jonathan Favreau yang melahirkan slogan "Yes I can" untuk presiden Amerika yang pernah tinggal di Indonesia membuat tumbuh rasa cinta pada tugas ini. Seorang Obama yang yang cerdas mampu menyampaikan seluruh ide dengan ramuan kata yang memukau berkat bantuan Jonathan. Seorang Jonathanlah yang membantu membuat pidato-pidato Obama ditunggu-tunggu konstituennya.

Saya tidaklah sehebat Jonathan, saya juga belum tentu bisa mengadopt ide-ide bos saya yang sangat cerdas, tapi saya tetap berupaya ketika menuliskan pidato untuk beliau, saya mengalami sedikit "trasedental", saya berusaha memposisikan beliau dan mind set saya mencoba dibentuk apa yang seharusnya disampaikan oleh seorang pemimpin tertinggi di perusahaan ini. Saya juga harus memikirkan posisi beliau sebagai "orang tua" untuk seluruh karyawan yang menasehati, mendorong atau jika diperlukan juga "menegur" mereka yang keluar dari rel yang ditentukan. 

Alhamdulillaah tugas saya membuat saya selalu berada di dalam sebuah diskusi orang-orang hebat di perusahaan ini sehingga selalu ada saja ilmu yang saya peroleh. Tugas sebagai notulen membuat saya harus menyimak, merangkai arah perbincangan dan menyimpulkannya sebagai sebuah kesimpulan-kesimpulan strategis di perusahaan ini. Saya sadar bahwa apa yang sudah dilakukan belum lah maksimal, oleh karena itu setiap hari adalah belajar, belajar dan belajar untuk lebih meningkatkan apa yang sudah dilakukan.

Kelak ke depan, perusahaan ini akan berubah, sudah barang tentu tugas inipun akan terus melekat. Dengan demikian saya akan tetap jadi salah satu saksi sejarah tumbuhnya perusahaan ini dari waktu ke waktu.  Dan hari ini saya membuat pidato terakhir ulang tahun Jamsostek kami tercinta..... seperti juga pesan ulang tahun yang saya garis bawahi bahwa "Tuhan Bersama Para Pemberani..." Berani masuk ke dalam perubahan, berani mengatasi perubahan sampai batas perubahan yang diharapkan. Semoga....


Persahabatan

Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya. Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya

Seorang teman sejati akan membuat kita hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat kita dalam doa-doanya.

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susah

Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kita tidak bisa melihat keduanya.

Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak. Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah

Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan

Banyak orang akan datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya sahabat-sahabat sejati yang akan meninggalkan bekas di dalam hatimu.Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada kita, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.

Kendati Ali bin Abu Thalib pernah berkata ”Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah” sungguh bahagia bila kita memiliki sahabat, sebab sahabat ibarat “bonus” dari Allah SWT untuk kehidupan kita. Sebagaimana Rasulullaah memiliki Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khatab, Usman bin Affan dan banyak-banyak lagi. Ayo kita selalu bersahabat terutama dalam menegakkan kebenaran. Amiin

Buat Teti, sahabat abadiku, kendati tak yakin ia bisa membaca tulisan ini....

Tertipu, Menipu, Ditipu

 
January 21, 2010 at 11:28am
(sebuah note dari Afz on web))

Hore. Hore. Hore. Ternyata aku telah ditipu. Dengan kesadaran penuh akal sehat, aku baru saja tahu kalau memang aku ditipu. Ditipu oleh orang dekat yang aku kenal. Bahkan telah kuanggap kerabat. Hore. Hore. Hore. Ternyata aku telah ditipu. Barang dengan sejumlah rupiah, kini menghilang seiring alasan berkelit melilit berbelit-belit bagai ludah yang diguyur hujan dari semalam. Hore. Hore. Hore. Aku benar-benar ditipu.

Kenapa Anda bersorak? Bukanlah Anda menderita. Rugi. Kehilangan harta dan rupiah berjuta-juta? Ah, kenapa pula aku harus bersedih? Kalau aku sedih atau marah atau memaki-maki karena ditipu, itu yang dikehendaki si raja tipu. Kenapa Anda bersorak? Karena penipuan ini membuktikan bahwa aku ini ternyata bukanlah seorang penipu Valid 100%. Kenapa Anda bersorak? Karena dengan bersorak si penipu telah ditipu oleh dirinya sendiri. Maksudnya merugikan dirinya sendiri, aku sendiri tidak merugi sesungguhnya. Maka penipulah yang rugi. Kenapa Anda besorak? Karena sorakkan itu tanda kemenangan, maka penipulah yang dikalahkan. Kesedihan, kemarahan, kebencian menjadi tunduk seketika. Lumer. Melarut. Lalu derajatku semakin meninggi dengan sendirinya dan mengantarkanku ke tangga terluhur podium kemenangan untuk mendapat kalungan medali kehormatan. Ya kehormatan seorang manusia.

Bagaimana dengan kerugian yang Anda derita? Harta dunia itu bukan milikku sesunguhnya. Termasuk sejumlah barang dan rupiah yang ditipu. Maka jika sekarang itu menghilang, terlalu kurang kerjaan dan sia-sia belaka jika aku meratapinya. Karena ratapan tidak akan berubah menjadi mantra sakti yang dapat mengembalikannya lagi. Bagaimana dengan kerugian yang Anda derita? Kalau aku merasa menderita, aku adalah menjadi obyek dari penipuan. Karena aku adalah sang subyek, maka aku tak boleh menderita ataupun sengsara. Kalaupun harta itu kini menghilang karena ditipu, aku tak ingin terpedaya oleh harta itu. Harta itulah obyeknya, dan aku adalah subyek. Bagaimana dengan kerugian yang Anda derita? Dalam kecukupanku, aku masih memiliki ini dan itu. Bahkan untuk begini begitu. Kesadaran. Semangat. Nafsu. Akal. Nurani. Dan keyakinan. Ya, keyakinan akan kesia-siaan seorang penipu. Karena itu adalah kesementaraan belaka. Seperti hujan dan badai pun akan berhenti. Lihatlah langit siang memang diselubung mendung, tapi mentari tidaklah gelap. Apalagi hanya sebuah tipuan. Itu palsu yang tidak lucu. Semu dan tidak patut. Busuk.

Sang penipu menikam diam-diam indahnya silaturahmi. Tali sosial agung yang diuntai kasih dan cinta telah digunting runcing diiringi tepukan tangan. Silaturahmi, sang saluran rejeki telah diobrak-abrik hingga ke pondasinya. Sang penipu telah terjun bebas dari puncak ketinggian kehormatan dengan tersenyum. Menelan racun perusak hati, menelanjangi diri di jembatan Semanggi. Maka tak patut aku membenci. Malah mengasihani itu lebih berciri. Ciri peradaban. Ciri kesejatian diri. Jadilah aku tetap berseri. Dan membagikan dengan teriakan dalam hati..... Hore. Hore. Hore. Ternyata aku telah ditipu.
(belajar dari http://www.dakwatuna.com/2008/tiga-langkah-menjadi-manusia-terbaik/)

cat : membuat saya tertawa (meskipun sedikit masam)

Untuk kakak...

Jalan Kecil Menuju Pulang....

March 8, 2010 at 9:05am
Kakak sayang…hari ini genap umurmu 13 tahun.
Dalam umur yang beranjak remaja, tentu banyak hal yang sudah engkau pahami.
Bunda hanya ingin mengingatkan saja….
Sekiranya engkau mengira bahwa dunia itu luas, tak akan ada yang menyaingi luasnya cinta ayah dan bunda padamu….
Sekiranya engkau menyangka samudra itu dalam, tak ada yang menandingi kedalaman kasih sayang ayah dan bunda padamu Nak…
Sekiranya engkau menganggap gunung itu tinggi, tak ada yang mampu membandingi harapan ayah dan bunda padamu Nak…

Ayah dan bunda menaruh harapan yang tinggi agar kakak (juga adek) menjadi anak yang shalehah yang senantiasa mendoakan kami. Dengan demikian tugas kami yang diamanahkan Allah untuk mendidik dan membesarkanmu menjadi amal jariah yang kelak menolong kami disaat tidak ada lagi pertolongan.

Doa senantiasa menjadi temali yang menghubungkan anak dan orang tua. Rasullulah pernah meriwayatkan“Sesungguhnya Allah benar-benar akan meninggikan derajat seorang hamba yang shaleh di surga”. Sang hamba pun bertanya “Ya Tuhan, mengapa ini terjadi padaku?” Allah berfirman “karena anakmu memohonkan ampunan untukmu”.

Kakak sayang,
Allah selalu menjaga perempuan yang shalehah dan menuliskannya dalam tinta emas sejarah.
Allah menginginkan kita memetik hikmah dari Siti Khadijah yang setia, Siti Aisyah yang cerdas, Zainab yang pemurah, Fatimah yang tabah, Asiah yang shalehah atau Hajar yang sabar.
Ayah dan bunda tak bermimpi kau sehebat itu.
Cukuplah menjadi perempuan yang baik yang mampu menjaga kehormatan dirimu.

Ayah dan bunda sangat memahami.
Jaman tak bisa ditahan, waktu tak bisa diulur. Sungguh sulit menjadi perempuan pada jaman dimana adab dan aurat sudah bukan hal yang ditabukan lagi.

Ayah dan bunda hanya ingin berpesan
Kemanapun kaki menuju….
Dimanapun aliran ini bermuara…
Jagalah aqidahmu karena itulah yang akan menolongmu di dunia dan akhirat.
Dan biarkanlah kami, ayah bundamu, senantiasa menjadi JALAN KECIL MENUJU PULANG….

Jakarta, 8 maret 2010