Selasa, 28 Agustus 2012

Buku Gratis Dalam Pohon

Sebagai bentuk nyata program Forest Books oleh BauFachFrau, yakni menyediakan buku gratis untuk publik di seluruh dunia, maka dibuatlah rak buku dari batang pohon yang diletakkan di pedestarian di Prenzlauer Berg, Berlin.

Uniknya, setiap orang boleh mengambil atau meninggalkan buku di rak pohon ini. Sepanjang hari, warga di sana baik muda atau tua sibuk menggunakan Bucherwald, membawa buku-buku lama dan menukarnya dengan yang baru.

Rak itu sendiri terbuat dari pohon-pohon tumbang dipotong pada ketinggian yang bervariasi dan berjajar bersama-sama agar terlihat seperti pepohonan di hutan. Pengunjung dapat membuka sendiri penutup rak untuk melihat buku-buku yang terdapat disana, atau menambahkannya.


Sumber:
asalasah

Real Estate Di Atas Mall

Setiap negara dan kaum punya cara sendiri mengatasi masalah. Bila di Jepang mengusung konsep pembangunan ke atas - gedung menjulang, lain lagi kisah unik dari Cina.

Populasi penduduk Cina yang terus bertambah membuat lahan pemukiman menjadi komoditas yang mahal. Tapi warga Cina percaya, setiap masalah tentu ada solusinya.
 


Di Zhuzhou, salah satu kota terpadat di Provinsi Hunan, punya resep jitu soal masalah ini. Mereka yang tidak kebagian lahan untuk membangun rumah bekerja sama dengan pengelola pusat perbelanjaan Plaza Jiutian Internasional. Mereka bangun rumah di atas pusat perbelanjaan tersebut.

Seperti dikutip dailymail.co.uk, empat buah rumah berdiri megah di pusat perbelanjaan berlantai delapan. Rumah itu cukup luas, dengan lapangan untuk bermain di sekitar rumah. Namun, tidak diketahui berapa biaya yang harus dikeluarkan pemiliknya.



Zhuzhou adalah kota kedua terbesar di Provinsi Hunan, dan merupakan salah satu pusat industri metalurgi, pembuatan mesin, kimia dan bahan bangunan. Kota ini memiliki populasi hampir 4 juta jiwa, dengan 800.000 jiwa diantaranya menetap di kota.

Sumber:
republika

Bocah Ini Bersahabat Dengan Marmut

Contoh keakraban antara manusia dengan hewan pemalu terjadi di Austria. Marmut dikenal dengan sifat pemalu. Biasanya saat bertemu manusia, mereka akan memukul-mukul ekor serta membunyikan gigi sebagai tanda peringatan agar jangan mendekat. Bila tak berhasil, marmut akan mengeluarkan suara seperti peluit guna memberitahu anggota lain dalam koloni untuk melarikan diri.

Tidak demikian dengan Matteo Walch. Saat marmut melihatnya, mereka bergegas ke sisinya tanpa ragu dan mengelilingi bocah itu tanpa takut.

Bocah berusia delapan tahun ini telah membangun hubungan yang luar biasa dengan makhluk-mahluk tersebut sejak pertama kali dibawa melihat koloni tersebut oleh keluarganya empat tahun lalu.

Keluarga pecinta alam tersebut kembali untuk mengunjungi koloni marmut Groslocker di Pegunungan Alpen Austria selama dua minggu setiap tahunnya.
 

“Persahabatan mereka telah berlangsung selama lebih dari empat tahun sekarang. Dia mencintai binatang itu dan mereka sama sekali tidak takut kepada Matteo karena ia memiliki perasaan yang sama terhadap hewan-hewan itu, dan mereka memahaminya.” tutur Michaela, ayah dari Matteo.

“Kami pergi ke sana setiap tahunn selama dua minggu, sangat menakjubkan menyaksikan hubungan khusus antara anak laki-laki kami dan teman-teman marmutnya.” tambah Michaela.

Marmot Alpen sedikit berbeda dengan marmut peliharaan yang sering kita jumpai di pet shop. Marmut ini tingginya sekitar 18 cm dan mampu mencapai mencapai panjang hingga 50cm.

Anehnya, binatang ini menjadi lebih berat di musim gugur, saat bobot hewan ini bisa mencapai 8 kilogram, dibandingkan dengan berat mereka di musim semi yang hanya mencapai 3 kilogram.


Sumber dan foto:

5 Pria Aneh Di Dunia

1. Thai Ngoc, tidak tidur 30 tahun lebih


 
Pria Vietnam ini tak bisa tidur sejak menderita demam pada tahun 1973. Menurut media Vietnam, Thanh Nien, dia mengklaim tak pernah tidur selama 33 tahun. Selama itu, Thai Ngoc atau Hai Ngoc yang dilahirkan tahun 1942 ini menggunakan 'waktu luangnya' di malam hari untuk mengurusi lahan pertaniannya atau ronda menjaga lahannya dari pencuri. Ngoc memiliki lahan pertanian seluas 5 hektar yang terletak di wilayah kaki gunung di Que Trung, distrik Que Son, Thailand. Sehari-hari Ngoc sibuk bertani dan mengurusi hewan-hewan ternaknya, seperti ayam dan babi.

Anehnya, kesehatan Ngoc tidak terpengaruh dengan kebiasaan tidak bisa tidur tersebut. Sang istri pernah membawa Ngoc untuk memeriksakan kesehatannya dan dokter menyatakan, secara keseluruhan kondisi Ngoc sehat. Kecuali, ada sedikit masalah pada fungsi hatinya, namun tidak serius.

"Saya tidak tahu apakah insomnia yang saya alami mempengaruhi kesehatan saya atau tidak. Tapi saya merasa tetap sehat dan bisa bertani seperti yang lainnya," ucap Ngoc. Pria itu bahkan mengaku setiap harinya masih mampu membawa 50 kg karung pupuk sembari berjalan turun gunung sejauh 4 km.


 
2. Michel Lotito, pria pemakan segala
 
  
Michel Lotito yang lahir pada 15 Juni 1950 adalah seorang entertainer. Di Prancis, dia dikenal sebagai Monsieur Mangetout (Mister Eat-it-all) alias 'Pria Pemakan Segala'. Dalam atraksinya, Lotito gemar memakan benda-benda yang secara normal tak bisa dicerna tubuh manusia, seperti logam, kaca, karet. Bahkan juga benda-benda lain seperti sepeda, televisi, hingga pesawat Cessna 150.

Benda-benda tersebut terlebih dahulu dibongkar dan dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil, baru kemudian dimakannya. Lotito diketahui pernah memakan badan pesawat selama 2 tahun, dari 1978-1980. Kebiasaan makan benda-benda tak lazim ini dilakukan Lotito sejak kecil dan mulai dipamerkan ke publik pada tahun 1966 silam.

Meskipun kerap memakan benda-benda aneh, kondisi tubuh dan kesehatan Lotito seolah tak terpengaruh. Dia sama sekali tidak mengalami sakit meskipun telah memakan benda-benda yang mengandung racun.

Ketika memakan berkilo-kilo logam atau benda aneh lainnya, Lotito dibantu dengan minyak mineral atau air dalam jumlah banyak untuk membantu pencernaannya. Menurut pemeriksaan medis, Lotito dinyatakan memiliki perut dan usus dengan ketebalan dua kali lipat dari ukuran normal. Selain itu, asam pencernaan yang ada di dalam lambungnya diperkirakan memiliki kekuatan luar biasa sehingga mampu mencerna benda-benda logam yang dia makan. Luar biasa!


 
3. Shoichi Yokoi, 28 tahun sembunyi di gua usai PD II
Yokoi seorang tentara yang tergabung dalam wajib militer di Tentara Kerajaan Jepang pada tahun 1941 silam dan tak lama kemudian dikirim ke Guam. Pada tahun 1944, ketika pasukan Amerika Serikat menduduki Guam, Yokoi memilih bersembunyi.

Hingga akhirnya pada 24 Januari 1972, Yokoi ditemukan di sebuah daerah terpencil di Guam oleh dua warga pulau tersebut. Selama 28 tahun, pria itu hidup bersembunyi di dalam gua bawah tanah di tengah hutan.

Yokoi terlalu takut untuk keluar, bahkan setelah dia menemukan selebaran yang isinya menyebutkan bahwa Perang Dunia II telah berakhir. Yokoi akhirnya dipulangkan ke Jepang sembari membawa senapannya yang telah berkarat.



4. Sanju Bhagat, 'mengandung' saudara kembarnya di dalam perut

Pria asal India ini memiliki kondisi perut yang tidak wajar, yakni membengkak seperti sedang hamil 9 bulan. Bhagat yang tinggal di Nagpur, India ini sering merasa sesak nafas karena kondisinya itu.

Sampai akhirnya pada suatu malam di bulan Juni 1999, Bhagat menjalani operasi di rumah sakit. Isi perut Bhagat yang awalnya diduga tumor ganas, ternyata merupakan sesuatu yang tak diduga sama sekali.

Saat dioperasi, dokter menemukan sejumlah bagian tubuh manusia di bagian dalam perut Bhagat. Bagian-bagian tubuh tersebut ternyata milik saudara kembar Bhagat yang terjebak di dalam perutnya sejak lahir.

Dokter menyatakan, Bhagat mengalami kondisi medis teraneh di dunia, yakni janin di dalam janin lainnya. Sangat jarang terjadi bahwa sebuah janin bisa terjebak di dalam janin kembarannya sendiri. Menariknya, janin yang terjebak ini mampu bertahan hidup sebagai parasit dan menyerap darah dan makanan dari tubuh Bhagat, hingga dia bertambah besar dan mulai menyakiti tubuh Bhagat.

Sayang, tidak diketahui apakah 'saudara kembar' Bhagat berhasil lahir atau akhirnya mati.


 
5. Mehran Karimi Nasseri, hidup di bandara sejak 1988
 
Pria yang juga dikenal sebagai Sir, Alfred Mehran ini merupakan seorang pengungsi asal Iran yang tinggal di Bandara Charles de Gaulle, Prancis sejak Agustus 8 Agustus 1988. Mehran tinggal di ruang tunggu keberangkatan di Terminal Satu bandara internasional di Paris itu selama bertahun-tahun karena tak memiliki dokumen.

Kisah Mehran ini dimulai ketika dia dipenjara dan dianiaya di Iran, kemudian dibuang keluar negeri. Mehran lalu berusaha mendapatkan suaka ke sejumlah negara di Eropa, tapi usahanya tidak membuahkan hasil.

Saat mencoba pergi ke Inggris, Mehran mengklaim bahwa dirinya dirampok dan tasnya dicuri orang saat akan berangkat menuju Bandara Charles de Gaulle untuk terbang ke Inggris. Dia pun berhasil naik ke pesawat dan terbang ke Inggris. Tapi karena Mehran yang tidak membawa dokumen-dokumen yang diperlukan saat tiba di Bandara Heathrow, London, ia diterbangkan kembali ke Bandara Charles de Gaulle.

Kepada otoritas Prancis, Mehran tak bisa menunjukkan identitas maupun dokumen-dokumen yang membuktikan dirinya sebagai seorang pengungsi. Dia pun dipindahkan ke zona tunggu, sebuah tempat 'penahanan' bagi pelancong tanpa dokumen.

Kisah Mehran ini konon menjadi inspirasi bagi film 'The Terminal' keluaran tahun 2004, yang dibintangi oleh aktor Hollywood, Tom Hanks. Namun tidak seperti karakter yang diperankan Hanks dalam film tersebut yang tinggal di area transit bandara, Mehran justru tinggal di area keberangkatan, juga di dekat butik-butik dan restoran yang berada di lantai dasar.

Selama tinggal di bandara, Mehran terlihat jarang berkomunikasi dengan orang lain. Dengan membawa-bawa kereta dorong dan tasnya, Mehran tampak seperti pelancong biasa, tanpa ada yang menyadari bahwa dia sebenarnya adalah gelandangan.
Sumber:

Pohon Bisa Pindah Sendiri

Di hutan hujan tropis Amerika Selatan ada sejenis pohon palem yang bisa bergeser dari tempatnya semula. Socratea exorrhiza, atau sering disebut Walking Palm.

Dinamakan Walking Palm karena bisa "berjalan", tentunya bukan seperti pohon raksasa Ent dalam film Lord of The Rings. Namun, memang benar-benar bisa berpindah tempat sendiri.

 anything-but-normal.wonderhowto.com


Bagaimana hal ini bisa terjadi?  Rupanya karena pergerakan akar yang mengikuti arah cahaya matahari. Akar yang tidak mendapatkan sinar akan mati dan kemudian digantikan oleh pertumbuhan akar yang baru. Bentuk akarnya muncul dari bagian batang seolah tentakel gurita.

Pada tahun 1961 sebuah fakta baru mengenai tanaman ini ditemukan oleh para ahli. Sebuah pohon jenis ini tumbang karena ditimpa oleh pohon lainnya, namun beberapa hari kemudian, tumbuh akar baru di sekitar akar yang lama.


 thelistcafe.com


Menurut penelitian, dalam tempo 1 tahun, pohon yang mampu tumbuh hingga 25 meter dan berdiameter sekitar 16 cm ini dapat bergeser dari tempatnya semula sejauh 1 meter.


Sumber:
info-info-umum

Piramida Di Gunung Padang

Keberadaan piramida di Gunung Padang terus menuai debat antar ahli. Benarkah jaman nenek moyang, Indonesia pernah punya piramid? Perlu penelitian dan kajian ilmiah lebih lanjut untuk membuktikannya. Bila terbukti sah, tentu menjadi temuan arkeolog terbesar yang menggegerkan dunia.

Sementara ini, berikut kami lampirkan hasil penelitian terakhir seperti dimuat dalam Tempo.
 Sketsa imajiner piramida Gunung Padang / rakyatmerdekaonline.com
Kabarnya, misteri piramida di Gunung Padang mulai terkuak. Peneliti menemukan bukti bahwa gunung berbentuk piramida itu buatan manusia, bukan bentukan alam.

Pencitraan radar menunjukkan gunung itu terdiri atas ruang bebatuan yang terstruktur, semacam kawasan pemujaan.

Usia "piramida" Gunung Padang diperkirakan 4.700-10.900 tahun sebelum Masehi--bandingkan dengan piramida Giza di Mesir, yang hanya 2.500 SM. Namun pembuktian belum maksimal, dan ini menyebabkan pakar geologi masih ragu terhadap "piramida" itu. Terlalu dini untuk diumumkan.

Gunung Padang jadi buah bibir setelah Tim Katastropik Purba meneliti patahan gempa Cimandiri, sekitar empat kilometer ke arah utara dari situs tersebut. Tim ini bentukan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief.

Kontroversi merebak setelah Andi merilis ada sejenis piramida di bawah Gunung Padang pada awal tahun lalu. "Apa pun nama dan bentuknya, yang jelas di bawah itu ada ruang-ruang," kata Andi. "Selintas tak seperti gunung, seperti manmade."
nashadisastra.wordpress.com
Kecurigaannya berawal dari bentuk Gunung Padang yang hampir segitiga sama kaki jika dilihat dari utara. Sebelumnya, Tim juga menemukan bentuk serupa di Gunung Sadahurip di Garut dan Bukit Dago Pakar di Bandung saat meneliti patahan Lembang.

Andi Arief mengatakan pekerjaan timnya di Gunung Padang sudah hampir kelar. Untuk urusan penggalian, dia angkat tangan karena membutuhkan biaya besar. "Itu tugas Arkenas," katanya.

Sumber:
Tempo

Asal Usul Mudik

Dari mana kata "mudik" bermula. Bagaimana asal-usulnya? Sesekali, menarik juga memahami sebuah kata yang akhirnya menjadi budaya di negeri ini. Boleh jadi, satu-satunya tradisi unik yang dilakukan hampir seluruh orang dalam satu negara, sekaligus sebagai fenomena mengagumkan di mata dunia.
ramadhan.republika.co.id
Setiap ahli punya opini sendiri tentang makna kata "mudik". Kita akan lihat bersama beberapa pandangan tersebut.


Mudik dari Betawi?

Dalam pergaulan masyarakat Betawi terdapat kata "mudik" yang berlawanan dengan kata "milir". Bila mudik berarti pulang, maka milir berarti pergi.

Kata "milir" merupakan turunan dari "belilir" yang berarti: pergi ke Utara. Dulu, tempat usaha banyak berada di wilayah Utara - lihat sejarah Batavia dan Sunda Kelapa. Karena itulah kata "mudik" bermakna: Selatan.

 Pekerja Betawi pulang ke rumah atau mudik / my.opera.com

Sehubungan dengan kata ini, pendapat lain mengungkapkan bahwa kaum urban di Sunda Kelapa sudah ada sejak abad pertengahan. Orang-orang dari luar Jawa mencari nafkah ke tempat ini, menetap dan pulang kembali ke kampungnya saat hari raya Idul Fitri tiba. Karena itulah, kata "mudik" dalam istilah Betawi juga mengartikan "menuju udik" (pulang kampung).


Mudik, budaya Agraris?

Ada pula pendapat mengatakan mudik merupakan tradisi primordial masyarakat petani Jawa. Mereka sudah mengenal tradisi ini bahkan jauh sebelum Kerajaan Majapahit berdiri.

Biasanya tujuan pulang kampung untuk membersihkan pekuburan dan doa bersama kepada dewa-dewa di kahyangan untuk memohon keselamatan kampung halamannya yang rutin dilakukan sekali dalam setahun.

Tradisi 'nyekar' masih terlihat hingga kini. Kebiasaan membersihkan dan berdoa bersama di pekuburan sanak keluarga sewaktu pulang kampung masih banyak ditemukan di daerah Jawa.


Mudik ada sejak nenek moyang?

Bagaimana dengan pernyataan bahwa mudik telah ada sejak zaman nenek moyang? Beberapa ahli mengaitkan tradisi mudik ada, karena masyarakat Indonesia merupakan keturunan Melanesia yang berasal dari Yunan, Cina. Sebuah kaum yang dikenal sebagai pengembara. Mereka menyebar ke berbagai tempat untuk mencari sumber penghidupan.

Pada bulan-bulan yang dianggap baik, mereka akan mengunjungi keluarga di daerah asal. Biasanya mereka pulang untuk melakukan ritual kepercayaan atau keagamaan. Pada masa kerajaan Majapahit, kegiatan mudik menjadi tradisi yang dilakukan oleh keluarga kerajaan. Sejak masuknya Islam, mudik dilakukan menjelang Lebaran.


Mudik dalam kajian bahasa Arab

Untuk menguatkan akar mudik berkaitan dengan tradisi islami, beredar pula argumen makna mudik dalam kajian ala timur-tengah.

Kata "mudik" seperti istilah arab untuk "badui" sebagai lawan kata "hadhory". Sehingga dengan sederhana bisa diambil kesimpulan bahwa mudik, adalah kembali ke kampung halaman.
reski-ramadan.blogspot.com
Mudik dari akar kata “ adhoo-a” yang berarti “ yang memberikan cahaya atau menerangi”
Ini bisa dipahami dengan mudah, bahwa mereka para pemudik itu secara khusus memberikan ‘cahaya’ atau menerangi kampung-kampung halaman mereka.

Mudik dari akar kata “ Adhoo-‘a”, yang berarti “ yang menghilangkan “
Selanjutnya, mudik berasal dari bahasa arab yang berarti : orang yang menghilangkan. Hal ini juga akan mudah kita tangkap, bahwa mereka pemudik itu adalah orang-orang perantauan yang dipenuhi beban perasaan kerinduan, dan kesedihan karena jauh dari orangtua, keluarga atau kampung halamannya. Karenanya mereka melakukan aktifitas mudik , dalam rangka ‘menghilangkan’ semua kesedihan tersebut.

Mudik dari akar kata “ adzaa-qo” yang berarti “ yang merasakan atau mencicipi “
Orang yang mudik ke kampung halaman pastilah mereka yang ingin kembali ‘merasakan dan mencicipi’ suasana kampung tempat kelahiran.
-----------------------------
Nah, sekarang saya akan menyarikan apa yang pernah ditulis oleh budayawan, sastrawan, guru besar Jakob Sumardjo. Buat kamu yang belum mengenalnya dan ingin berkenalan dengan tulisannya, coba dulu baca yang paling populer "Olenka". Ia juga populer sebagai kolumnis yang kerap dimuat di koran-koran nasional.


Kata "mudik" mengartikan "hulu".
Pada zaman pramodern hanya dikenal komunikasi sosial lewat sungai. Hampir semua hunian tua di Indonesia selalu berada di tepi sungai. Karena sungai merupakan sarana komunikasi dan transportasi yang vital, maka dikenal adanya istilah arah hulu dan hilir, mudik dan muara.

Pada waktu itu, kalau orang mengatakan mau mudik, jelas artinya mau pergi ke hulu. Dan kalau mau ke hilir, berarti mau ke arah muara. Orang yang menuju ke hulu dapat berarti “naik”, “munggah”, “pulang”, “ke hutan”, “ke kebun”, “ke bukit”, “ke kampung”. Sedangkan orang yang menuju ke hilir dapat berarti pergi, “keluar”, “ke pasar”, “merantau”, “kerja”.
Transportasi air di Sungai Brantas, Jawa Timur / cabiklunik.blogspot.com
Dengan demikian arah hulu lebih bermakna “perempuan” dan hilir bermakna “lelaki”. Perempuan adalah hulu adalah rumah adalah kampung halaman. Lelaki adalah hilir adalah luar adalah asing, atau rantau.

Dengan pola pikir yang demikian itu, munggah dan mudik maknanya sama, yakni kembali ke ibu, ke kampung halaman, ke nenek moyang, ke asal adanya, ya kembali ke fitrahnya. Begitulah kesadaran kolektif bangsa ini sejak zaman dahulu kala, yakni tidak pernah melupakan jati dirinya, asal usulnya, nenek moyangnya, kampung halaman tempat ia dilahirkan. Manusia Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, dalam hubungan munggah dan mudik ini, selalu ingat asal usulnya, indungnya, sangkan paran atau asal dan tujuan hidup ini.

Mengapa identik dengan Lebaran?

Di zaman purba Indonesia ada upacara setiap tahun yang bermakna manunggal dengan nenek moyang sebuah komunitas. Sisa-sisa upacara demikian masih lestari dalam bentuk bersih desa, ngalaksa, seren taun, ngarot dan banyak lagi.

Dalam upacara-upacara semacam itu dilakukan penyatuan manusia sebagai mikrokosmos dengan alam sebagai makrokosmos dan arwah nenek moyang berupa mitos-mitos sebagai metakosmos.

Rangkaian upacaranya mulai dari mandi bersama (bersih badan), pantang dan puasa, ziarah kubur, seni pertunjukan yang mementaskan kisah mitologi nenek moyang pendiri wilayah, dan akhirnya makan bersama atau kenduri. Tempatnya bisa di tanah lapang, di balai desa, di leuwi, di mata air, di kuburan desa.
Bersih desa / gunklaten.blogspot.com

 
Dalam upacara-upacara tahunan semacam itulah seluruh penduduk kampung kumpul bersama, tua atau muda atau kanak-kanak.

Upacara menyatukan diri seluruh penduduk kampung dengan makrokosmos dan metakosmos ini, dapat bermakna sangkan-paran atau kembali menyatu dengan yang asal. Mereka sedang munggah atau mudik. Kembali ke indung asal kehidupan ini. Kembali ke Sang Pencipta dengan seluruh warga yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Ketika agama Islam dipeluk oleh bangsa Indonesia, maka sisa-sisa ritual primordial ini tidak dilenyapkan karena sudah merupakan bagian dari arketip budayanya. Kalau tidak melakukan, mereka merasa ada yang hilang dari bagian dirinya sebagai kelompok.

Padanan untuk itu adalah bulan puasa bagi umat Islam, atau puncaknya pada hari Lebaran. Tradisi manusia Indonesia untuk nyekar atau menebar bunga di kuburan nenek moyang, mandi bersama di pantai atau di sungai desa, mengirim makanan bagi sanak saudara, yang semua itu dilakukan sebelum bulan puasa, adalah inkulturisasi Islam terhadap budaya sebelumnya.


Diolah dari berbagai sumber - apakabardunia.com

Seperti Apa Lebaran Di negara Lain

Ramadan pun berakhir juga. Hari kemenangan Idul Fitri sudah siap menyambut, hari bahagia bagi yang melaksanakan ibadah puasa selama bulan ini. Silaturahmi, saling bermaaf-maafan siap disebarkan seluas dunia.

Tradisi silaturahmi tidak semata milik bangsa Indonesia. Di sejumlah negara Arab, tradisi berkumpul dan saling mengucap maaf juga dilakukan di antara keluarga dan kerabat.

 
republika.co.id
Seperti apa suasana lebaran di negara-negara Arab? Dikutip dari Arab News, setelah mengikuti ibadah Al-Mashhad atau salat Id di masjid-masjid besar terdekat, mereka biasanya berkumpul di rumah keluarga tertua untuk bersilaturahmi. Mereka juga memiliki tradisi silaturahmi dengan tetangga dan sejumlah kerabat seraya mengucap rangkaian selamat Idul Fitri.

Selama pekan silaturahmi Lebaran, semua pintu rumah biasanya sengaja tak dikunci untuk memudahkan kerabat, tetangga atau keluarga yang hendak bertandang. Mereka juga menyiapkan satu meja lengkap dengan kertas dan pena di dekat pintu untuk menyambut tamu yang tak bisa bertemu tuan rumah.

Jika saat berkunjung tak ada orang di dalam rumah, mereka akan menaruh bingkisan seperti sekotak permen, kue, atau satu set parfum di atas meja yang telah disiapkan. Lalu mencatat pesan Idul Fitri di kertas yang telah disediakan.


Bagi-bagi uang
Tradisi memberi uang - atau angpao dalam tradisi Tionghoa, juga dilakukan warga Arab. Di sini disebut Eidiyah. 
"Kami memberi anak-anak mainan atau uang sebagai ucapan terima kasih karena sudah puasa selama Ramadan, dan mendorong mereka agar mau puasa lagi tahun depan dan di masa datang," ujar Barazanji, salah satu warga Arab Saudi.

 
Mink / flickr.com
Tradisi Eidiyah itu juga terpelihara di banyak negara dengan nama yang berbeda-beda. Di Malaysia disebut sebagai Duit Raya. Amplop duit raya tersedia dalam berbagai warna dan desain. Paket itu bisa didapatkan dengan mudah dari bank, toko, pasar swalayan, dan tempat-tempat komersil lain.

Di Jazirah Arab, selain penampilan tubuh, mereka juga memiliki tradisi mempercantik rumah sekaligus menyemprot rumah dengan parfum lokal  'Oud' atau Bakhoor, semacam batu bata beraroma atau woodchips yang dibakar seperti dupa, khusus untuk parfum rumah.

Jika di Indonesia ada ketupat dan opor ayam, negara-negara Arab juga punya menu khas yang sepertinya sudah menjadi menu wajib pada setiap Idul Fitri. Menu khas itu antara lain debyaza, semacam puding aprikot; halawa Turki, puding tradisional Turki; dan ta'teema, penganan khas dengan pilihan keju, mentega, selai dan telur matang.

Beberapa makanan itu biasanya disiapkan sejak tiga hari menjelang Lebaran. Debyaza dan halawa Turki membutuhkan waktu pengolahan cukup lama karena ada proses pendinginan untuk menciptakan rasa manis dan kental. "Makanan ini biasanya disimpan di kulkas sampai Lebaran tiba," ujar Hanan Mohammed, 47, seorang ibu rumah tangga di Arab.


Tradisi baru: kudapan cokelat
Generasi muda di Arab belakangan ini mulai mulai memasukkan kudapan cokelat dalam sajian Lebaran untuk menjamu tamu.

"Ini tradisi baru karena anak-anak jaman sekarang umumnya tidak suka permen biasa, jadi kami mulai menawarkan cokelat untuk semua orang," kata Aminah Sadeg, seorang ibu rumah tangga berusia 70 tahun. "Setiap rumah biasanya memiliki berbagai macam piring atau keranjang berisi berbagai jenis cokelat."


Lamian di Cina hingga tarian dan adu telur
Semarak Idul Fitri tak hanya terasa di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim. Tengok saja di China yang membangun tradisi unik dengan akulturasi Islam dan budaya China yang kental. Di tengah pesta santap dan tarian, mereka menyelipkan upacara khusus untuk mengenang penduduk muslim pada masa Dinasti Qing.

 
Lamian / goorme.com
Di China ada menu unik Lebaran yaitu lamian atau mi buatan tangan yang biasanya disajikan dalam sup daging sapi atau domba aneka rasa. Melambangkan panjang umur, lamian menjadi salah satu menu wajib dalam acara-acara spesial di China, termasuk Idul Fitri bagi yang merayakan. Menu lain yang tak kalah populer adalah Chuanr atau kebab.

Sejumlah tradisi unik juga mencipta kemeriahan Idul Fitri di kawasan Asia Selatan. Di Afghanistan, ada kebiasaan adu telur untuk menyambut Hari Kemenangan. Cara memainkannya: dua peserta saling berhadapan dengan telur di tangan. Jika keduanya telah siap, telur akan saling dihantamkan. Peserta yang telurnya lebih dulu hancur dianggap kalah.
2 Anak Afghanistan sedang adu telur / newshopper.sulekha.com
Sementara di Pakistan, India dan Bangladesh, kemeriahan justru terpusat pada malam menjelang Lebaran. Bersama karib dan kerabat, mereka berkumpul di lahan terbuka demi menyaksikan munculnya bulan baru. Ketika bulan terlihat, mereka serta-merta akan mengucap 'Chaand Raat Mubarak', yang artinya kira-kira 'Selamat Malam Rembulan yang penuh keberkahan' atau 'Id Mubarak'.

Kemeriahan yang populer dengan sebutan 'Malam Rembulan' itu tak lepas dari aksi para perempuan dewasa dan gadis-gadis yang menghiasi tangan mereka dengan daun inai atau yang biasa kita sebut dengan 'pacar'. Berhias cahaya aneka warna, toko-toko pun buka hingga nyaris dini hari karena menjadi kesempatan terakhir bagi orang-orang untuk belanja terakhir keperluan Lebaran.
 
Sumber:
news.viva

Makna Di Balik Ketupat

Lebaran tiba. Saatnya makan ketupat. Tradisi ketupat lebaran sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Kenapa ketupat? Kapan tradisi membuat ketupat ini dimulai? Sayangnya, belum ada referensi ilmiah tentang makanan khas ini. Namun, ada yang mengira-ngira, tradisi membuat ketupat sudah ada sejak masuknya Islam ke tanah Jawa, sekitar tahun 1400-an.

 
default.tabloidnova.com
Dalam bahasa Jawa, ketupat disebut kupat . Kata kupat berasal dari suku kata  ku = ngaku (mengakui) dan    pat  = lepat (kesalahan) . Sehingga ketupat menjadi simbol mengakui kesalahannya.

Tradisi ketupat lebaran kiranya dapat dikaitkan dengan peran para wali, terutama walisongo dalam penyebaran Islam di Indonesia. 
Boleh jadi, tradisi kupatan sudah ada pada zaman pra-Islam Nusantara, sebagaimana tradisi selamatan yang juga sudah ada dan berkembang di Indonesia. Namun tradisi kupatan kemudian memperoleh sentuhan baru di zaman penyebaran Islam oleh Walisongo di dalam kerangka untuk menghadirkan tradisi yang akomodatif atau akulturatif di dalam masyarakat Jawa dan Nusantara pada umumnya.

Dari sisi bahasa, kupatan (bahasa Jawa) kiranya berasal dari kata Kaffatan (Bahasa Arab) yang memperoleh perubahan bunyi dalam ucapan Jawa menjadi kupatan. Sama dengan kata barakah (bahasa Arab) menjadi berkat (bahasa Jawa) atau salama (bahasa Arab) menjadi selamet (bahasa Jawa).

Maka secara istilah, dapat dinyatakan bahwa kupatan adalah simbolisasi dari berakhirnya bulan puasa dan menandai terhadap kesempurnaan atau kaffatan di dalam kehidupan individu dan masyarakat. Jadi tradisi kupatan sebagai penanda terhadap keislaman manusia yang sudah sempurna.

Sebagaimana di dalam Al-Qur’an disebutkan:

“udkhulu fi al silmi kaffatan, wa la tattabi’u khuthuwat al syaithon, innahu lakum ‘aduww al mubin”.

Yang artinya kurang lebih “masuklah kamu sekalian ke dalam Islam secara sempurna dan jangan kamu ikuti jalannya syetan, sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata”.

Dalam gambaran para waliyullah itu, bahwa kupatan adalah simbolisasi seseorang yang sudah memasuki Islam secara sempurna. Indikasinya sebagai berikut:
1. Sudah melaksanakan puasa sebagai tazkiyat al nafs
2. Melaksanakan zakat sebagai tazkiyat al mal 
3. Dan juga hablum min al nas dalam wujud saling silaturrahmi untuk meminta maaf kepada sesama manusia. 
Orang yang seperti ini maka digambarkan sebagai orang yang kaffah, sempurna. Kehidupannya telah memasuki dunia fitrah, suci dalam konsepsi keberagamaan.
 
Selain itu, ada juga yang bilang, ketupat atau kupat berasal dari kata laku papat . Laku  artinya perbuatan , papat  artinya empat . Kempat perbuatan yang hanya dilakukan pada bulan Ramadhan sampai 1 Syawal itu adalah: puasa Ramadhan, tarawih, zakat, dan salat Ied.

Tradisi menyajikan ketupat pada hari Lebaran, bukan hanya ada di Indonesia. Di Malaysia, Brunai, Singapura, Filipina, juga Kepulauan Cocos (di Australia) ternyata ketupat juga dibuat saat merayakan Lebaran.


Proses pembuatan ketupat
Untuk membuat ketupat, kita perlu daun kelapa yang masih muda yang disebut janur. Bungkus ketupat dibuat dari 2 lembar janur yang dianyam menjadi sebuah wadah. Setelah itu, bungkus ketupat diisi beras yang sudah dicuci bersih dengan ukuran dua pertiga bagian dari volume bungkus ketupat.
travel.detik.com
 m.go2homestay.com
Setelah itu, ketupat dimasak selama 5 jam atau lebih sampai benar-benar masak. Ketupat yang sudah masak ditiriskan, lalu diangin-anginkan. Ketupat yang betul-betul sudah masak biasanya tahan sampai 2 hari. Setelah itu, bisa dikukus lagi agar tidak basi.

Kalau direka-reka, bentuk ketupat itu serupa dengan bentuk hati. Konon, rumitnya anyaman yang membungkus ketupat merupakan simbol berbagai kesalahan manusia yang membungkus hati kita.

Bagaimanapun, ketupat kini sudah menjadi bagian budaya di Nusantara. Selamat bersilaturahmi sambil ber-ketupat-ria.

 
"Taqabbalallahu minna waminkum... 
Ja alanallahu wa iyyakum minal aidzin wal faidzin”
Sumber:
kidnesia
nursyam.sunan-ampel

Surganya Kelinci

Sebuah pulau di Jepang dihuni ribuan kelinci. Malah, populasinya jauh lebih besar dari manusia. Nama aslinya Pulau Okunoshima, dekat Hiroshima. Namun, sekarang orang menamainya Pulau Usagi-Shima, yang artinya "Pulau Kelinci".
guardian.co.uk
Pulau Kelinci memiliki kisah kelam sebelum menjelma jadi pulau lucu seperti sekarang. Pada tahun 1925 angkatan bersenjata Jepang membangun pusat pengembangan senjata kimia di pulau ini.

Setelah Jepang kalah perang di Perang Dunia II, semua dokumen menyangkut keberadaan pabrik senjata biologi di Okunoshima dihancurkan. Penduduk sekitar harus merahasiakan, dan pulau ini seolah terbengkalai selama puluhan tahun.

Yang menjadi bahan percobaan senjata biologis tersebut adalah kelinci. Setelah Perang Dunia selesai, pulau ini dibiarkan kosong dan kelinci pun dilepas bebas.

Tahun 1988, Okunoshima dibuka untuk umum, ditandai dengan peresmian  Poison Gas Museum. Daya tarik pulau juga didukung populasi kelinci yang semakin banyak. Karena itulah belakangan orang mengenalnya sebagai Pulau Ushagishima.

 disinfo.com
Kebanyakan turis yang datang ke sini karena ingin melihat kelinci lucu yang tidak takut dengan manusia. Memang banyak sekali kelinci di sini, kebanyakan dari mereka tidak lari jika didekati dan malah mendatangi tanpa rasa takut. 

Selain bermain dengan kelinci, kita bisa mengelilingi pulau ini menggunakan sepeda sewaan, dan mengunjungi Poison Gas Museum - dibangun tahun 1988 untuk mengedukasi masyarakat mengenai pabrik gas beracun yang pernah dibuat di sini.

Gedung asli masih berdiri meski sudah tidak terurus. Turis tidak boleh melewati garis pembatas yang ada di sekeliling gedung karena dianggap bisa membahayakan. Namun banyak juga turis yang tetap masuk ke dalam dan mengabaikan garis pembatas.


japanvisitor.com
Setelah mengunjungi museum dan bermain dengan kelinci, kita bisa berenang dengan puas karena Pulau Kelinci memiliki pantai yang indah. Garis pantai berpasir putih jadi favorit masyarakat sekitar Hiroshima yang ingin berlibur ke pantai.
mmm-fruit.com

Wah, bunny lovers harus datang ke pulau ini, nih...
Sumber:
Travel.detik

11 Patung Budha Terkenal Di Dunia

11. Borobudur Buddha Statue


Patung-patung Buddha di Borobudur adalah mahakarya dari para seniman kuno Indonesia. Semua patung Buddha di sini berada dalam posisi duduk tetapi dengan sikap tangan yang berbeda.

Dari awalnya terdapat 504 patung Buddha, 300 di antaranya rusak dan 43 hilang. Sejak penemuan kembali candi ini, sudah banyak kolektor gelap yang mencuri kepala patung Buddha.


10. Hussain Sagar Buddha Statue


Patung Buddha ini terletak di tengah-tengah sebuah danau buatan di kota Hyderabad, India. Patung ini berdiri setinggi 17 meter dan seberat 320 ton. Ini merupakan patung monolitik terbesar di India, yang dipahat oleh para seniman hanya dari sebongkah batu besar.

Tragisnya, pada saat pemasangan patung Buddha pada tahun 1992, patung ini jatuh ke dalam danau dan menyebabkan kematian 8 orang pekerja. Pemerintah kemudian memperbaiki patung dan sekarang menjadi salah satu daya tarik wisatawan di kota Hyderabad.


9. Tian Tan Buddha Statue

http://hermawayne.blogspot.com

Buddha Tian Tan terletak di Pulau Lantau, Hong Kong. Terbuat dari perunggu dan selesai tahun 1993. Patung ini merupakan daya tarik utama dari Vihara Po Lin, yang mensimbolkan harmonisasi antara manusia, alam, masyarakat dan agama.

Patung ini dinamakan Tian Tan karena bagian bawahnya merupakan replika dari Kuil Tian Tan (Kuil Surga) di Beijing. Patung dengan sikap duduk ini memiliki tinggi 34 meter dan mengambil postur yang melambangkan ketenangan.


8. Monywa Buddha


Monywa adalah sebuah kota di tengah Myanmar yang terletak di pinggiran Sungai Chindwin. Di sini anda dapat melihat Monywa Buddha, patung Buddha berbaring terbesar di dunia.

Patung ini memiliki total panjang 90 meter. Kepala patung ini memiliki tinggi 60 kaki. Patung Buddha Monywa ini dibuat tahun 1991 dan berlubang didalamnya, sehingga pengunjung bisa masuk ke dalam.


7. Ayutthaya Buddha Head


Kota Ayutthaya di Thailand memiliki salah satu patung Buddha yang tidak biasa di dunia. Di antara reruntuhan Wat Mahathat (Vihara Rel ik Agung) terdapat sebuah patung yang seluruh badannya telah lenyap oleh waktu dan hanya tersisa kepalanya saja di antara belitan pepohonan. Ini adalah salah satu patung yang sangat indah yang tercipta oleh berlalunya waktu.


6. Gal Viharaya


Terletak di Sri Lanka, Polonnaruwa merupakan situs salah satu patung Buddha yang paling terkenal di dunia. Vihara batu ini dibuat oleh Parakramabahu Agung di abad 12 Masehi.

Di tengah-tengah vihara terdapat 4 patung Buddha berukuran besar. Di antara ke-4 patung Buddha ini adalah sebuah patung Buddha berbaring sepanjang 14 meter da n sebuah patung Buddha berdiri setinggi 7 meter.


5. Ushiku Daibutsu


Ushiku Daibutsu terletak di kota Ushiku, Jepang. Selesai tahun 1995, patung ini merupakan salah satu patung tertinggi di dunia, bediri setinggi 120 meter termasuk 10 meter pondasi dan 10 meter platform berbentuk teratai.


4. Temple of the Reclining Buddha


Terletak di Bangkok, Wat Pho terkenal dengan patung Buddha berbaringnya yang besar. Vihara ini merupakan salah satu vihara terbesar dan tertua di Bangkok, dibangun sekitar 200 tahun setelah Bangkok menjadi ibukota Thailand.


3. Great Buddha of Kamakura


Buddha Agung Kamakura atau dalam bahasa Jepang biasa disebut Daibutsu Kamakura, merupakan sebuah patung perunggu monumental dari Amida Buddha (Buddha Amitabha) di kota Kamakura, Jepang.

Patung ini berdiri dengan damai di atas tanah Kotokuin yang merupakan sebuah kuil buddhis aliran Tanah Suci, dan patung Buddha ini menjadi salah satu ikon penting dalam pariwisata dan kehidupan sosial masyarakat Jepang.


2. Temple of the Emerald Buddha


Vihara terkenal lain di Bangkok adalah Wat Phra Kaew, Vihara Buddha Zamrud. Di dalam vihara ini terdapat patung Buddha Zamrud, salah satu patung Buddha tertua dan paling terkenal di dunia.

Menurut legenda, patung ini dibuat di India sekitar 43 SM di kota Pataliputra dan berada di sana selama 300 tahun.

Pada abad ke-4 M, patung ini dibawa ke Sri Lanka oleh para biksu buddhis untuk menyelamatkannya dari peperangan yang terjadi. Kemudian patung ini dibawa ke Thailand dan dipindahkan ke Wat Phra Kaew di tahun 1779.


1. Leshan Giant Buddha


Patung Buddha raksasa Leshan adalah sebuah mahakarya umat manusia. Patung Buddha ini dipahat di sebuah lembah yang langsung menghadap ke laut di Sichuan, bagian barat Cina.

Mulai dibuat selama Dinasti Tang tahun 713, patung ini baru selesai tahun 803 (90 tahun) dan melibatkan usaha dari ribuan seniman dan pemahat. Sebagai salah satu patung terbesar di dunia, patung ini juga disebut-sebut dalam puisi, lagu dan cerita.

Sumber :
gangsadar.com